Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Yuwono Triatmodjo
JAKARTA. Untuk sementara PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) bisa bernafas lega. Anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI) ini berhasil meyakinkan Credit Suisse untuk memperpanjang jatuh tempo pinjaman hingga akhir tahun 2013.
Pinjaman dari Credit Suisse senilai US$ 100 juta dan US$ 325 juta itu seharusnya jatuh tempo akhir September 2013. Namun, BRMS berhasil memperpanjang jangka waktu pelunasan utang tersebut hingga tiga bulan kemudian. "Fasilitas pinjaman dari Credit Suisse ini telah diperpanjang jatuh temponya sampai Desember 2013," tutur Herwin W. Hidayat, Kepala Hubungan Investor BRMS, kepada KONTAN, Selasa (1/10).
Adapun total utang BRMS adalah US$ 496,7 juta. Selain dari Credit Suisse, BRMS juga memiliki utangĀ dari Nomura senilai US$ 8 juta. Utang ini akan jatuh tempo tahun 2016.
Menurut Herwin, BRMS akan memenuhi kewajiban sesuai dengan term and condition. Dia juga menyatakan bahwa BRMS berupaya menjaga rasio utang berbanding ekuitas alias debt to equity ratio (DER) di level yang sehat. "DER masih sehat di level 0,35 kali atau masih di bawah 1 kali," tandas Herwin.
Dus, dia berharap, dengan posisi DER ini, investor tidak perlu panik karena kondisi keuangan BRMS masih sehat.
Lantas apa rencana manajemen BRMS tiga bulan mendatang saat perpanjangan utang tersebut habis? Herwin menyebut ada beberapa alternatif yang mereka upayakan. "Salah satunya mengkaji kemungkinan refinancing (pembiayaan kembali) dengan pinjaman baru yang lebih murah," tutur Herwin. Sebagai catatan, pinjaman dari Credit Suisse memiliki bunga tinggi, yakni LIBOR plus 6% per tahun.
Dia tidak menjelaskan apakah kreditur itu masih sama dengan kreditur sebelumnya. BRMS kini tengah bicara dengan beberapa pihak.
Untuk mengurangi beban utang, BRMS juga tengah berupaya menjual anak usaha, yakni Bumi Mauritania SA dan Tamagot Bumi SA senilai US$ 52,73 juta. Kemarin, harga saham BRMS naik 2,22% ke posisi Rp 230 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News