kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Januari 2016, penjualan Latinusa melonjak


Senin, 22 Februari 2016 / 21:54 WIB
Januari 2016, penjualan Latinusa melonjak


Reporter: Mimi Silvia | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Produsen penyedia bahan baku pembuat kaleng dan kemasan (tinplate), PT Pelat Timah Nusantara Tbk (NIKL) mengklaim, pada Januari ini penjualan perusahaannya meningkat 25% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. 
Sayangnya, manajemen perusahaan masih enggan mengatakan volume penjualan pada awal tahun ini.

Perusahaan yang dikenal dengan Latinusa, tahun ini berfokus pada penjualan pasar domestik. 

Menurut Wuri Wuryani, Sekretaris Perusahaan Latinusa, penjualan ini meningkat dikarenakan pasar yang kembali bagus. 

"Untuk lihat pertumbuhan baru akan terlihat pada kuartal 1 tahun ini," kata Wuri kepada KONTAN, Senin (22/2). Selama ini klien terbesar Latinusa adalah klien pada segmen pasar susu.

Sebelumnya, Manajemen Latinusa memang mengaku sudah mendapatkan order untuk karena order harus dilakukan 3 bulan sebelum pengiriman order. Namun, Wuri tidak menyebutkan dari mana saja order tersebut.

Sekadar informasi, dalam laporan keuangan kuartal 3 tahun 2015, Latinusa mencatatkan penjualan melebihi 10% kepada PT Indonesia Multicolour Pinting dan PT United Can Company masing-masing sebesar US$ 10,92 juta dan US$ 10,96 juta.

Nah, menurut Wuri, tahun ini perusahaannya menargetkan pertumbuhan sesuai dengan kapasitas pabriknya. 

Tahun ini perusahaan ini berencana untuk menambah utilisasi pabrik menjadi 160.000 metrik ton per tahun. Adapun kapasitas produksi pada 2015 sebesar 154.000 metrik ton per tahun.

Tapi, menurut Wuri, sampai saat ini perusahaan ini masih belum menaikkan kapasitas pabriknya. 

"Kalau bicara utilisasi berarti kan 1 tahun, dan ini baru awal tahun," kata Wuri. Ia menambahkan, perusahaannya akan tetap melakukan pengoptimalan utilisasi pabrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×