kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Jamsostek Beli Banyak Saham BTN


Kamis, 10 Desember 2009 / 08:58 WIB
Jamsostek Beli Banyak Saham BTN


Sumber: KONTAN | Editor: Test Test

JAKARTA. Peminat saham PT Bank Tabungan Negara (BTN) dalam proses penjualan saham perdana ke publik atau initial public offering (IPO) datang dari dalam dan luar negeri. Peminat dari luar negeri salah satunya adalah perusahaan investasi milik pemerintah Singapura, Singapura Government Investment Corporation (GIC). Sedangkan perusahaan lokal PT Jamsostek merupakan pembeli terbanyak saham IPO BTN.

Bank penyalur kredit perumahan ini akan melepas 2,36 miliar saham atau setara dengan 27,08% dari total sahamnya ke publik. Harga penawarannya Rp 800 per saham. Sebanyak 60% dari total saham IPO dialokasikan untuk investor dalam negeri, dan sisanya buat asing.

"Jamsostek menguasai mayoritas jatah saham IPO BTN untuk pasar domestik," kata Evi Firmansyah, Wakil Direktur Utama BTN, di Jakarta, kemarin. Sedangkan GIC memborong seperlima atau 5,4% saham BTN.

Menurut Evi, penawaran saham BTN ke investor institusi lokal dan asing mengalami kelebihan permintaan hingga 200%. BTN mengalokasikan 90% dari total saham IPO ke investor institusi lewat penjatahan pasti. Sedangkan 10% dialokasikan untuk investor ritel melalui penjatahan terpusat. Sejak kemarin hingga hari Jumat nanti (11/12), BTN melaksanakan penawaran ke investor ritel.

Melalui IPO ini BTN bisa meraup dana sekitar Rp 1,89 triliun. "100% dana ini akan kami gunakan untuk kredit perumahan," kata Evi. Menurut dia, prospek pasar kredit perumahan di Indonesia masih berpeluang besar. Pasar perumahan nasional mengalami kekurangan pasokan 8,6 juta unit per tahun.

Kepala Riset Mega Capital Indonesia Danny Eugene menambahkan, strategi pasar BTN yang terutama mengarah ke pasar menengah ke bawah cukup bagus. Jadi, pertumbuhan bisnis BTN dalam satu hingga dua tahun ke depan bakal kinclong. Namun, dia mengingatkan, beberapa bank lain juga mulai menajamkan pasar kredit rumah mereka. Jadi dalam 3-5 tahun ke depan, persaingan pasar kredit rumah akan lebih sengit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×