kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Jalur pipa bahan bakar AS belum pulih, harga minyak WTI naik ke US$ 65,24 per barel


Senin, 10 Mei 2021 / 12:05 WIB
Jalur pipa bahan bakar AS belum pulih, harga minyak WTI naik ke US$ 65,24 per barel
ILUSTRASI. Harga minyak mentah kompak menguat di atas 0,5% pada tengah hari ini


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Harga minyak mentah masih menguat pada perdagangan awal pekan ini. Katalis utama datang setelah serangan siber besar-besaran memaksa penutupan pipa pasokan bahan bakar utama di Amerika Serikat (AS) dan pasar pun menyoroti kerapuhan infrastruktur minyak Negeri Paman Sam.

Senin (10/5) pukul 11.45 WIB, harga minyak mentah jenis Brent untuk kontrak pengiriman Juli 2021 menguat 0,6% menjadi US$ 68,66 per barel. 

Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk kontrak pengiriman Juni 2021 juga naik 0,5% ke level US$ 65,24 per barel, setelah naik lebih dari 2% minggu lalu.

Akhir pekan lalu, operator pipa bahan bakar terbesar di AS Colonial Pipeline mengalami serangan siber. Gedung Putih pun ikut turun tangan dan bekerja sama dengan perusahaan untuk membantu pulih jaringan perusahaan dari serangan ransomware, yang memaksa operator pipa bahan bakar terbesar AS itu menutup jaringan yang memasok bahan bakar ke negara bagian timur yang padat penduduk.

"Kesimpulan utamanya adalah orang-orang jahat sangat mahir menemukan cara baru untuk menembus infrastruktur AS," kata Andrew Lipow, Presiden Lipow Oil Associates kepada Reuters
"Infrastruktur belum mengembangkan pertahanan yang dapat mengimbangi semua cara berbeda yang dapat dilakukan malware untuk menginfeksi sistem sebuah perusahaan."

Colonial Pipeline adalah sumber hampir setengah dari pasokan bahan bakar di wilayah East Cost AS, yang mengangkut 2,5 juta barel per hari bensin dan bahan bakar lainnya. Perusahaan harus menutup semua jaringan pipa setelah serangan dunia maya pada hari Jumat, yang melibatkan virus ransomware.

Harga bensin AS pun melonjak hampir 2% pada hari ini, sementara minyak pemanas naik lebih dari 1%.

Baca Juga: Harga minyak mentah melonjak 1,1% usai operator pipa bahan bakar AS diserang hacker

Tidak jelas siapa yang melakukan serangan itu, tetapi sumber mengatakan kepada Reuters bahwa para peretas kemungkinan besar adalah kelompok penjahat dunia maya profesional.

Colonial Pipeline mengatakan pada hari Minggu jalur bahan bakar utamanya tetap offline tetapi beberapa jalur kecil antara terminal dan titik pengiriman sekarang beroperasi. Tidak disebutkan kapan jaringan akan kembali ke kapasitas operasional penuh.

Penghentian saluran yang berkepanjangan, yang digambarkan sebagai "pusat infrastruktur" di AS oleh seorang analis, akan menyebabkan harga eceran melonjak di pompa bensin menjelang puncak musim mengemudi musim panas. Ini berpotensi menjadi pukulan bagi konsumen dan ekonomi AS.

"Yang tidak diketahui besar adalah berapa lama penutupan akan berlangsung, tetapi jelas semakin lama itu berlangsung, semakin bullish untuk harga produk olahan," kata ING Economics dalam sebuah catatan.

Serangan itu telah mendorong seruan dari anggota parlemen AS untuk memperkuat perlindungan bagi infrastruktur energi di Negeri Paman Sam yang kritis dari serangan peretasan.

Departemen Energi mengatakan sedang memantau dampak potensial terhadap pasokan energi negara. Sementara itu Badan Keamanan Siber dan Infrastruktur AS serta Administrasi Keamanan Transportasi mengatakan kepada Reuters bahwa mereka sedang menangani situasi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×