Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Kawasan Industri Jababeka Tbk (KIJA) semakin mantab berekspansi ke Kendal, Jawa Tengah. Baru-baru ini KIJA mengakuisisi PT Seafer General Food (SGF).
SGF sebenarnya merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengolahan makanan laut dan madu. Namun, KIJA tidak bermaksud menambah lini bisnis di luar properti.
Pengembang kota Jababeka di Cikarang, Jawa Barat ini bermaksud menambah lahan untuk ekspansinya. "Kami membeli saham SGF untuk mendapatkan lahannya untuk kepentingan industri," ungkap Muljadi Suganda, Sekretaris Perusahaan KIJA kepada KONTAN, Rabu (10/12). Oleh karena itu, lini bisnis SGF akan seperti KIJA setelah diakuisisi.
Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) akhir pekan lalu, KIJA melalui anak usahanya, PT Indocargomas Persada telah menandatangani perjanjian pengikatan jual beli saham SGF yang dimiliki PT Seafer Lumia Capital dan Harry Wong Sudarwo.
Sayang, Muljadi belum bersedia memberi keterangan lebih lanjut mengenai nilai akuisisi ini. "Nilai akuisisi dan luas lahannya akan kami umumkan setelah prosesnya selesai," imbuh dia.
KIJA memang berencana mengembangkan kawasan industri di Kendal. Perseroan menargetkan bisa mengakuisisi 2.700 ha lahan dalam jangka panjang. Tahun ini target KIJA bisa mengakuisisi 860 ha lahan.
Nantinya, KIJA akan menjual kembali lahan yang telah diakuisisi kepada investor potensial. Untuk pengembangan kawasan industri Kendal, KIJA bekerja sama dengan perusahaan asal Singapura, Sembcorp Development Indonesia Pte. Ltd.
Muljadi mengaku, KIJA sudah mengumpulkan sejumlah investor potensial untuk mengembangkan kawasan industri Kendal. Ke depan, pembangunan kawasan ini akan dilakukan bertahap sesuai dengan tenant.
Tak hanya kawasan industri, perseroan juga akan mengembangkan kawasan residensial di Kendal. Hal ini sudah dilakukan di kawasan Jababeka Cikarang melalui proyek Jababeka Residence.
Di Jababeka Cikarang, KIJA masih memiliki landbank seluas 1.200 ha. Sekitar 50% dari landbank akan dikembangkan menjadi kawasan residensial sedangkan sisanya menjadi kawasan industrial.
Tahun ini, KIJA menargetkan bisa memperoleh marketing sales Rp 1,2 triliun. Hingga kuartal III-2014, marketing sales perswroan tercatat Rp 713 miliar atau 59,4% dari target akhir tahun ini. Marketing sales perseroan berasal dari penjualan lahan industri sebesar 50% dan residensial 50%. Sebagian besar lokasinya masih berada di kawasan Jababeka Cikarang. KIJA belum memasukkan potensi penjualan lahan di Kendal pada target akhir tahun ini. "Kalau sampai akhir tahun ada penjualan di Kendal, itu merupakan bonus bagi kami," lanjut Muljadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News