kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Isu intervensi kembali melanda yen


Senin, 25 Oktober 2010 / 08:10 WIB
Isu intervensi kembali melanda yen
ILUSTRASI. KELAPA SAWIT


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

TOKYO. Mata uang yen Jepang kembali mendekati level terkuat dalam 15 tahun terhadap dolar. Spekulasi mengenai kemungkinan intervensi pada pasar mata uang Jepang menjadi pemicunya.

"Jepang sepertinya belum akan melakukan intervensi hingga pasca pertemuan G20 pada November mendatang," jelas Douglas Borthwick, head of trading Faros Trading LLC.

Pada pukul 08.42 waktu Tokyo, yen menguat ke level 81,31 per dolar di Tokyo dari posisi 81,38 di New York pada 22 Oktober lalu. Posisi yen juga perkasa atas euro, di mana yen menguat 0,2% menjadi 113,39 yen. Sedangkan dolar keok dan berada di level US$ 1,3997 per euro, yang merupakan posisi terlemah sejak 15 Oktober sebelum akhirnya diperdagangkan di level US$ 1,3942.

Pergerakan mata uang dunia belakangan kian menjadi sorotan. Tak ayal, hal ini menjadi isu utama dalam pertemuan Menteri Keuangan G20. Para pemimpin G20 sepakat untuk melakukan devaluasi secara kompetitif dan menyerahkan posisi nilai tukar mata uang pada mekanisme pasar. Tujuannya tak lain untuk meredam perang mata uang yang dikhawatirkan akan mengganggu pemulihan perekonomian dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×