kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45902,60   -24,13   -2.60%
  • EMAS1.327.000 1,30%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Isu harga selangit merontokkan saham rokok


Senin, 22 Agustus 2016 / 10:22 WIB
Isu harga selangit merontokkan saham rokok


Reporter: Barratut Taqiyyah, Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Isu kenaikan harga rokok yang selangit merontokkan kinerja saham-saham perusahaan rokok pagi ini (22/8). 

Mengutip data RTI, pada pukul 10.09 WIB, saham PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) turun 1,98% menjadi Rp 3.930. Bahkan, pada transaksi sebelumnya harga saham HMSP sempat menyentuh posisi Rp 3.930. 

Aksi jual juga terjadi pada saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM). Pagi ini, saham GGRM turun 1,58% menjadi Rp 66.950. Posisi terendah saham GGRM pagi ini adalah Rp 66.625. 

Penurunan saham-saham emiten rokok disinyalir terkait dengan isu kenaikan harga produk rokok yang selangit. Memang, pemerintah memiliki wacana untuk menaikkan cukai rokok pada tahun 2017 mendatang. Investor sedianya tidak perlu cemas dengan rencana kenaikan cukai tersebut. 

Sebab, menurut Liyanto Sudarso, analis MNC Asset Management, kenaikan cukai yang dilakukan pemerintah akan terukur. Jadi, kenaikan tersebut didesain supaya tidak menekan konsumsi rokok.

Dengan kata lain, pemerintah lebih baik menaikan pendapatan negara yang sedang minus ketimbang mengurangi konsumsi rokok. Apalagi, kontribusi pendapatan pajak dari cukai rokok selama ini terbilang besar.

"Kontribusinya ke APBN bisa mencapai 52,7%. Lalu, kenaikan cukai 10% tahun depan itu diproyeksi bisa menaikan pendapatan negara sebesar 6% dari Rp 148 trilliun tahun ini menjadi 157 triiliun tahun depan," jelas Liyanto kepada KONTAN, Minggu (21/8).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×