kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

ISAT mendapat utang Rp 2 triliun


Rabu, 19 Juni 2013 / 06:03 WIB
ISAT mendapat utang Rp 2 triliun
ILUSTRASI. Promo Hotel Bali dari Tiket.com, Diskon Hingga 50% Periode 7-24 Januari 2022


Reporter: Veri Nurhansyah Tragistina | Editor: Avanty Nurdiana

JAKARTA. Rencana PT Indosat Tbk (ISAT) membiayai kembali (refinancing) utang yang jatuh tempo mulai mendapat titik terang. Stefan Carlsson, Direktur Keuangan Indosat menuturkan, ISAT sudah mendapatkan komitmen utang baru Rp 2 triliun untuk melunasi pinjaman jatuh tempo di tahun ini.

Komitmen tersebut berasal dari beberapa bank yang menjalin kerjasama kredit dengan Indosat. "Kami belum mencapai kesepakatan dengan bank-bank itu, sehingga belum bisa informasikan detail spesifik mengenai utang tersebut," kata Carlsson, Selasa (18/6).

Utang baru tersebut nantinya disesuaikan dengan dana dari kas internal untuk refinancing pinjaman senilai Rp 4 triliun yang jatuh tempo di tahun ini. Dari jumlah itu, ISAT sudah membayar utang jatuh tempo pada 9 April senilai Rp 1,33 triliun.

Utang itu dari obligasi VI seri A tahun 2008 dan sukuk ijarah Indosat III tahun 2008. Kala itu, Indosat menerbitkan dua seri Obligasi Indosat VI. Seri A Rp 760 miliar dengan bunga tetap 10,25% per tahun. Obligasi ini berjangka waktu lima tahun dan akan jatuh tempo 9 April 2013. Sementara seri B senilai Rp 320 miliar memberi bunga 10,8% per tahun. Obligasi seri B akan jatuh tempo 2015. 

Indosat pada 9 April juga telah membayar Sukuk Ijarah Indosat III tahun 2008 senilai Rp 570 miliar. Jangka waktu sukuk ini selama lima tahun dengan imbal hasil Rp 58,43 miliar per tahun.

Utang jatuh tempo

Sementara sisa utang ISAT senilai Rp 2,67 triliun akan jatuh tempo Agustus. ISAT mengaku masih mempunyai opsi mendanai utang dan ekspansi. Seperti, rencana penjualan menara. Saat ini, Indosat masih memiliki menara sebanyak 7.500 unit. ISAT membuka peluang negosiasi bagi calon investor yang menaruh minat membeli menara.

Namun, hingga saat ini, manajemen ISAT mengaku belum membicarakannya dengan pihak manapun. Strategi meraup dana segar dari hasil penjualan menara pernah dilakukan. Juli 2012, ISAT telah melego 2.500 unit menara ke PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) senilai US$ 519 juta. Indosat mendapatkan pembayaran tunai US$ 406 juta dan potensi pembayaran maksimal yang ditangguhkan US$ 113 juta.

ISAT juga mendapatkan 239,83 juta saham setara 5% dari total modal disetor dan diterbitkan TBIG. Indosat dikabarkan akan menjual saham TBIG tapi ada kewajiban untuk tidak menjual (lock up period) hingga Agustus 2013. Stefan bilang, penjualan saham TBIG merupakan sumber pendanaan yang bagus buat Indosat.

Maklum, harga saham TBIG terus menanjak. Namun, Indosat mengaku, belum bernegosiasi dengan pihak manapun terkait penjualan saham TBIG tersebut. Kemarin, harga saham ISAT naik 1,89% ke Rp 5.400 per saham. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×