Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Indosat Tbk (ISAT) akan kembali menerbitkan obligasi di kuartal IV-2015 senilai Rp 2 triliun. Ini merupakan bagian penawaran umum berkelanjutan dengan total Rp 10 triliun.
Direktur Keuangan ISAT, Stevan Carlsson mengatakan, penerbitan tersebut tergantung kondisi di kuartal IV. Di akhir 2014, perseroan sudah menerbitkan obligasi dan sukuk Rp 2,5 triliun serta Rp 3,1 triliun di bulan ini. Jika berhasil terbit Rp 2 triliun di akhir tahun ini, ISAT telah menerbitkan obligasi Rp 7,6 triliun.
ISAT juga masih memiliki sisa penerbitan Rp 2,4 triliun untuk tahun 2016. Dana obligasi ISAT untuk refinancing utang dalam rupiah dan dollar AS. Duit hasil obligasi untuk membayar lebih awal guaranteed notes dollar AS senilai US$ 650 juta.
Sejatinya, utang ini akan jatuh tempo 29 Juli 2020 dengan bunga 7,37%. Proses refinancing akan dilakukan dalam dua tahap. Pertama, ISAT akan membeli kembali sebagian utang guaranted notes dengan fasilitas pinjaman revolving berjangka berdenominasi dollar AS.
Sebelumnya, ISAT telah meraih pinjaman revolving berjangka dari perbankan US$ 500 juta. Kedua, ISAT akan membayar fasilitas pinjaman revolving dari dana obligasi rupiah secara bertahap. "Kami tidak bisa langsung membeli kembali guaranteed notes dengan rupiah karena jumlahnya terlalu besar," lanjut Carlsson.
Di kuartal I-2015, ISAT memiliki utang Rp 23,2 triliun. Utang dalam dollar AS dan rupiah masing-masing berkontribusi 50%. Di akhir 2015, ISAT menargetkan utang rupiah memenuhi 80% dan dollar AS 20%. Ini agar beban bunga ISAT lebih ringan dan tak terimbas fluktuasi nilai tukar.
Selain rajin mengurangi utang, ISAT tak lupa berekspansi. Hingga kuartal I-2015, ISAT telah menggunakan belanja modal Rp 2 triliun, dari total belanja modal Rp 7,5 triliun. Dana tersebut mengalir ke program modernisasi jaringan. Ke depan, ISAT akan menyelesaikan program modernisasi jaringan 3G dan mengembangkan jaringan 3G dan masuk ke 4G.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News