kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.197   -17,00   -0,11%
  • IDX 7.101   4,31   0,06%
  • KOMPAS100 1.062   -0,16   -0,01%
  • LQ45 836   -0,04   -0,01%
  • ISSI 215   0,08   0,04%
  • IDX30 427   0,29   0,07%
  • IDXHIDIV20 515   1,86   0,36%
  • IDX80 121   -0,07   -0,06%
  • IDXV30 125   -0,20   -0,16%
  • IDXQ30 143   0,19   0,13%

ISAT danai pembelian satelit dari ECA


Jumat, 20 September 2013 / 07:02 WIB
ISAT danai pembelian satelit dari ECA
ILUSTRASI. Cara menghilangkan karang gigi menggunakan bahan alami.


Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Yuwono Triatmodjo

NUSA DUA. Rencana PT Indosat Tbk (ISAT) membeli satelit sendiri akan segera terwujud. Manajemen ISAT mengaku sudah mendapatkanĀ  sumber pendanaan untuk membiayai aksi korporasi yang menyedot dana hingga US$ 250 juta tersebut.

Alexander Rusli, Presiden Direktur ISAT mengatakan, skema pembiayaan pembelian satelit itu sebagian besar dariĀ  fasilitas export credit agency (ECA) atau lembaga pembiayaan ekspor. "Kami akan mendanai sekitar US$ 200 juta dari ECA," jelas dia, Kamis (19/9). Sedangkan, sisa sebanyak US$ 50 juta, bakal ditutup dari kas ISAT.

Hingga semester I-2013, emiten halo-halo tersebut masih menggenggam kas dan setara kas sebesar Rp 1,80 triliun. Untuk pembelian satelit tersebut, ISAT sudah menjalin kerjasama dengan Orbital Sciences Corporation dari Amerika Serikat (AS).

Orbital Sciences bertindak sebagai desainer, produksi dan peluncuran satelit Palapa-E. Perjanjian kerjasama strategis ini sudah terjalin sejak 1 Mei 2013 kala ISAT dan Orbital Sciences menandatangani dokumen otorisasi untuk melanjutkan atau authorization to proceed pengadaan satelit Palapa.

Rencananya, satelit tersebut bakal mengorbit pada tahun 2016. "Sekarang, satelit tersebut sudah selesai dari proses desain," jelas Alexander, Kamis (19/9).

Satelit ini akan mendukung layanan ISAT baik layanan seluler, telekomunikasi tetap maupun data tetap. Satelit anyar ini akan untuk menggantikan satelit Palapa C-2 yang dua tahun lagi akan habis masa operasinya. Kelak, satelit Palapa-E bisa menjangkau seluruh wilayah Indonesia, Asia Tenggara dan wilayah Asia Pasifik.

Secara umum, terkait utang valas ISAT, lembaga pemeringkat internasional, Fitch Ratings, sudah memberikan peringatan bahwa ISAT akan memperoleh dampak paling signifikan atas pelemahan rupiah. Meski begitu, Fitch tetap yakin kemampuan ISAT membayar pinjaman cukup kuat. Karena itu, peringkat ISAT masih akan bertahan di BBB dengan outlook stabil.

Kamis, harga saham ISAT melesat 7,32% ke level Rp 4.400 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×