Reporter: Yohan Rubiyantoro | Editor: Test Test
JAKARTA. Untuk triwulan pertama tahun 2010, Indosat membukukan kenaikan laba
bersih sebesar 132,6 persen menjadi sebesar Rp278 miliar, naik dari Rp119,5 miliar setahun
lalu, utamanya disebabkan oleh pergerakan dalam valuta asing.
ISAT mencatat pertumbuhan 2,6 persen secara tahunan pada pendapatan usaha terkonsolidasi menjadi Rp4,73 triliun. EBITDA meningkat 2,5 persen dengan marjin EBITDA stabil pada 47 persen. Sementara beban usaha meningkat sebesar 12,0 persen untuk periode tersebut, yang utamanya disebabkan oleh meningkatnya
beban depresiasi dan amortisasi.
"Berlanjutnya kinerja operasional dan keuangan dari bisnis kami adalah
bukti keberhasilan strategi berimbang kami. Secara keseluruhan Indosat tetap mempertahankan
posisinya yang kuat sebagai penyedia layanan telekomunikasi dan informasi terintegrasi penuh
terbesar kedua di Indonesia.” ujar Harry Sasongko, President Director dan CEO
Indosat dalam Keterbukaan informasi yang disampaikan kepada BEI, Selasa (11/5).
Sejalan dengan panduan belanja modal yang diberikan tahun lalu, Indosat juga mengkonfirmasi
komitmen belanja modal baru sebesar US$ 550 -700 juta untuk tahun 2010. Untuk pertama
kalinya, Perusahaan juga memberikan panduan belanja modal yang dibayarkan sebesar US$
1,0-1,2 miliar – suatu kebijakan yang sesuai dengan panduan pelaporan pada tingkat Grup
Qatar Telecom QSC ("Qtel").
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News