Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Avanty Nurdiana
JAKARTA. Pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Grand Kartech Tbk (KRAH), tak perlu menunggu lama untuk melancarkan ekspansi. Emiten yang bergerak di bidang rekayasa dan manufaktur ini akan segera membangun pabrik Karawang II.
Dana untuk membangun pabrik tersebut berasal dari hasil penawaran saham perdana atau initial public offering (IPO). KRAH resmi melantai di bursa, kemarin.
Direktur Utama KRAH, Kenneth Sutardja mengatakan, sekitar 51,63% dana IPO untuk membangun pabrik Karawang II. "Sisanya dipergunakan membeli mesin produksi dan penambahan kendaraan operasional," tutur dia, Jumat (8/11).
KRAH melepas 163,64 juta saham ke publik setara 16,85% dari total modal ditempatkan dan disetor penuh. Harga penawaran saham Rp 275 per saham. Ini berarti KRAH mendapat dana Rp 45 miliar.
Dalam IPO ini, KRAH dibantu oleh PT Andalan Artha Advisindo Sekuritas dan PT Investindo Nusantara Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Manajemen KRAH menjelaskan, Grand Kartech akan membangun pabrik Karawang II di lahan seluas dua hektare (ha). Pabrik baru ini akan dibangun satu kompleks dengan pabrik Karawang I. Proses pembangunan pabrik Karawang II sudah dimulai sejak pertengahan tahun ini. KRAHberharap, pabrik Karawang II bisa beroperasi Januari - Februari 2014.
Sehingga, produksi KRAH akan meningkat 51,02% menjadi 444 ton per bulan dari sebelumnya 294 ton per bulan. Tak berhenti di situ, kelak kapasitas produksi KRAH akan kembali ditingkatkan 50%-100% dari kapasitas produksi saat ini.
Sebab, Grand Kartech juga akan membangun pabrik di Balikpapan, Kalimantan Timur dan Surabaya, Jawa Timur. Pemilihan dua lokasi itu untuk mendekatkan dengan pasar. Menurut Kenneth, Balikpapan merupakan pusat pertambangan, sementara Surabaya merupakan pusat industri manufaktur.
Pembangunan pabrik di Balikpapan dan Surabaya akan dilakukan dalam satu tahun atau dua tahun ke depan. Kenneth bilang, ada beberapa opsi untuk mendanai ekspansi tersebut, yakni menerbitkan saham baru (rights issue), utang bank dan kas internal.
Kinerja positif
Kenneth optimistis, permintaan akan produk perlengkapan dan mesin industri masih tumbuh. Apalagi, di sektor otomotif. Grand Kartech sendiri memproduksi boiler, heat exchanger, pressure vessel, autoclave, insinerator, dan boiler services. Produk itu banyak dipergunakan industri seperti otomotif, perhotelan, kimia, pertambangan hingga minyak dan gas.
Selain di dalam negeri, KRAH juga memiliki pasar di luar negeri. Antara lain di Malaysia, Myanmar dan Singapura. KRAH pun mengklaim mempunyai keunggulan dibanding pesaing karena memiliki produk lebih lengkap daripada perusahaan sejenis.
KRAH berhasil membukukan laba bersih yang positif selama tiga tahun terakhir. Meski pada April 2012 tercatat rugi bersih Rp 1,18 miliar. Namun di akhir 2012, KRAH masih mampu membukukan laba bersih Rp 14,66 miliar.
Pendapatan KRAH juga terus menanjak. Per April 2013, pendapatan KRAH mencapai Rp 56,79 miliar naik 32,69% secara year-on-year (yoy). Sedangkan, laba bersih mecapai Rp 3,28 miliar.
Direktur Keuangan KRAH, Johanes Budi menambahkan, hingga September 2013, laba bersih KRAH mencapai Rp 20 miliar naik 40%-45% yoy. Sedangkan, pendapatan KRAH naik 40% menjadi Rp 220 miliar. "Tahun lalu, kami bisa tumbuh 90%, tapi tahun ini ekonomi melambat," kata dia.
Di tahun depan, Johanes memproyeksikan, pendapatan KRAH bisa mencapai Rp 400 miliar dengan laba bersih sebesar Rp 40 miliar. Ia bilang, tahun depan target pertumbuhan cukup konservatif karena perusahaan cenderung mengerem ekspansi. n
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News