kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.443.000   13.000   0,91%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

IPO, kisaran harga saham Sritex Rp 230-Rp 385


Senin, 20 Mei 2013 / 13:34 WIB
IPO, kisaran harga saham Sritex Rp 230-Rp 385
ILUSTRASI. Kurs Jual Beli Dolar AS Di BRI. KONTAN/Fransiskus Simbolon/05/09/2018


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Daftar emiten yang melantai di bursa saham kian panjang. Kini, saatnya PT Sri Rejeki Isman (Sritex) yang akan mencatatkan sahamnya di pasar modal dalam waktu dekat.

Hari ini, Senin (20/5), Sritex melakukan due dilligence meeting & public expose terkait rencana penawaran umum saham perdana atau initial public offering (IPO) Sritex. Rencananya, perusahaan garmen ini bakal melepas maksimal 30,12% dari modal disetor dengan target perolehan dana pasca perhelatan ini mencapai Rp 1,5 triliun. Adapun penjamin pelaksana emisi dari kegiatan ini adalah PT Bahana Securities.

Eko Yuliantoro, Direktur Utama Bahana Securities, merinci, saham Sritex bakal dilepas di kisaran harga Rp 230 hingga Rp 385 per saham. Adapun price earning ratio (PER)-nya sekitar 13 kali.

"Tapi PER itu baru perkiraan karena nanti semuanya bisa berubah," tukas Eko.

Sayangnya, tidak ada PER industri regional yang bisa dijadikan sebagai perbandingan mahal atau tidaknya saham Sritex ini nanti. Soalnya, di Indonesia, belum ada analis yang mengcover sektor garmen sehingga belum ada pihak yang melakukan penelitien terkait PER industri garmen.

Bahana hanya mengacu pada rata-rata PER industri garmen di luar negeri yang berada di level 12,5 kali. Maklum, saham Sritex nantinya juga akan ditawarkan ke luar negeri seperti Singapura dan Hongkong, sehingga Sritex juga harus menggunakan PER industri asing sebagai acuan.

"Memang kami sendiri sedikit kesulitan karena di Indonesia belum ada PER industri garmen. Jika sudah begitu, ya, pintar-pintarnya kami jualan saja," pungkas Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×