kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

IPO di akhir 2020 masih ramai, tahun depan diprediksi lebih semarak


Rabu, 16 Desember 2020 / 11:50 WIB
IPO di akhir 2020 masih ramai, tahun depan diprediksi lebih semarak
ILUSTRASI. Ilustrasi saham Bursa Efek Indonesia./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo.


Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) masih ramai di sisa tahun 2020. Meski begitu, analis memperkirakan tahun depan gelaran IPO bakal lebih ramai ketimbang tahun ini. 

Untuk tahun depan, Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana melihat kondisi pasar saham akan lebih baik ketimbang tahun 2020 dan terbilang lebih stabil. Sehingga perusahaan bisa memilih IPO untuk memperoleh dana segar, selain dari penerbitan obligasi dan pendanaan perbankan.

Hal ini sejalan dengan adanya pemulihan ekonomi pada tahun depan dan terkait pendistribusian vaksin Covid-19. “Jadi harapan investor akan lebih baik untuk pertumbuhan kinerja perusahaan,” ungkapnya, Selasa (15/12).

Wawan menilai, saham-saham baru dari sektor kesehatan, telekomunikasi, sektor keuangan, dan terkait pertambangan nikel menarik untuk dicermati. Ia bilang sektor telekomunikasi masih menarik untuk tahun depan karena kegiatan melalui online masih akan berlanjut pada 2021. Sedangkan pertambangan nikel menarik seiring dengan berkembangnya mobil listrik.

Baca Juga: Adhi Karya (ADHI) buka kemungkinan anak usaha IPO tahun depan

Yang jelas, Wawan menyarankan untuk pelaku pasar yang mengincar saham-saham IPO agar melihat secara teliti mengenai prospek bisnis untuk dua hingga tiga tahun ke depan.

Sebelumnya, Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna mengatakan, BEI masih mengantongi 20 perusahaan dalam pipeline-nya. Perkembangan terkini, 11 perusahaan diperkirakan akan melakukan IPO pada Desember 2020.

Dilihat dari sektornya, sektor perdagangan, jasa, dan investasi masih mendominasi dengan jumlah tiga perusahaan. Satu perusahaan dari sektor keuangan, dan satu perusahaan dari sektor properti, real estate dan konstruksi bangunan.

Sementara itu, sektor industri barang konsumen, sektor agrikultur, dan sektor aneka industri masing-masing mengantongi dua perusahaan.

Selanjutnya: Awal 2021, Diagnos Laboratorium Utama akan melantai di BEI

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×