kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

IPO anak usaha BUMN tahun ini bakal menarik


Kamis, 08 Maret 2018 / 22:23 WIB
IPO anak usaha BUMN tahun ini bakal menarik
ILUSTRASI. Pencatatan saham


Reporter: Riska Rahman | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anak usaha BUMN bakal kembali meramaikan bursa tahun ini. Mereka bakal segera mencatatkan sahamnya di papan bursa pada semester I-2018.

Tiga anak usaha BUMN dilaporkan sudah mengajukan dokumen ke Bursa Efek Indonesia (BEI) agar bisa segera melaksanakan penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO).

Ketiga anak usaha tersebut ialah PT Bank BRISyariah yang merupakan anak usaha PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Wika Realty yang merupakan anak usaha PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT Tugu Pratama Indonesia yang dimiliki oleh PT Pertamina. Ketiganya akan menggunakan laporan keuangan Desember 2017.

Walau masih belum mendapat rincian rencana IPO tiga calon emiten baru ini, Pengamat Pasar Modal Aria Santoso menilai IPO BRI Syariah, Wika Realty, dan Tugu Pratama Indonesia cukup menarik. "Induk usaha mereka memiliki kinerja yang solid sehingga investor pun yakin kinerja anak usahanya juga baik," ujarnya kepada KONTAN di Jakarta, Kamis (8/3).

Akan tetapi, Aria tak menampik ada kemungkinan harga IPO anak usaha BUMN ini bakal bernasib sama seperti tahun lalu, di mana harga pelaksanaan IPO anak usaha BUMN tahun 2017 cenderung rendah dari harga penawaran mereka.

Pasalnya, investor selaku pihak yang menyerap saham baru dari calon emiten tersebut akan lebih memilih harga yang murah meskipun calon emiten itu memiliki kinerja yang moncer.

Meski rendah, harga pelaksanaan IPO tersebut belum tentu mencerminkan kinerjanya. Sebab, penetapan harga pelaksanaan tersebut cenderung ditentukan oleh minat investor pada saham tersebut.

Di sisi lain, harga saham anak usaha BUMN yang cenderung bergerak stabil usai IPO memang membuat saham ini kurang dilirik oleh investor ritel. Tetapi hal ini justru dipandang sebagai alasan yang tepat jika investor mnejadikan saham ini sebagai instrumen investasi jangka panjang. "Jika memang kinerja emiten itu baik, harga sahamnya pun akan cenderung meningkat beberapa tahun usai IPO," kata Aria.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×