Reporter: Raka Mahesa W | Editor: Djumyati P.
JAKARTA. PT Alkindo Naratama menawarkan harga sahamnya senilai Rp 225 per saham pada gelar penawaran saham perdana alias Initial Public Offering (IPO). Harga itu merupakan harga terendah dari proyeksi sebelumnya yang berkisar antara Rp 225-Rp 300 per saham.
Padahal saat proses book building Alkindo mengalami kelebihan permintaan hingga tiga kali. “Permintaan besar ada di harga Rp 225 per saham,” kata Toto Sosiawanto, Senior Vice President PT Erdhika Elit Sekuritas, Jumat (1/6). Permintaan tersebut Toto bilang seluruhnya berasal dari investor lokal. Sekadar informasi Erdhika adalah penjamin emisi dalam IPO tersebut.
Menurut Toto dengan harga tersebut saham Alkindo cukup murah. Price to earning ratio (PER) Alkindo berada di kisaran 9 kali, sedangkan PER perusahaan pengolahan kertas yang ada dalam industri sejenis 16 kali.
Alkindo akan menerbitkan saham sejumlah 150 juta saham, setara dengan 27,27% modal ditempatkan dan disetor penuh. Dengan begitu Alkindo bisa mendapatkan dana sekitar Rp 33 miliar. Padahal jika menggunakan proyeksi harga tertinggi, seharusnya Alkindo bisa mendapatkan dana sekitar Rp 45 miliar.
Namun begitu Toto bilang tidak ada perubahan rencana untuk penggunaan dana yang didapat dari IPO. Sebelumnya manajemen Alkindo berencana menggunakan hasil dana dari IPO untuk mengurangi utang bank sebesar Rp 5 miliar. Dengan pembayaran utang tersebut, debt to equity ratio (DER) perseroan akan turun jadi 0,5 kali-0,6 kali dari 0,6 kali-0,7 kali.
Selain itu dana hasil IPO akan digunakan untuk membeli tanah di Padalarang, senilai Rp 11 miliar. Sisa dana akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Satrio Utomo Head of Research Universal Broker Indonesia menilai harga penawaran IPO untuk Alkindo memang cukup murah dibanding industrinya. “Tapi sebaiknya investor hati-hati, karena emiten berkapitalisasi kecil sangat spekulatif,” kata dia. Emiten dengan kapitalisasi kecil seringkali bergerak sendiri, tidak mengikuti pergerakan pasar. Selain itu menurutnya industri perseroan juga bukan industri yang menarik perhatian pasar.
Masa penawaran IPO Alkindo akan berlangsung pada 4-6 Juli, penjatahan pada 8 Juli. Sementara distribusi saham secara elektronik 11 Juli dan pencatatan pada Bursa efek Indonesia (BEI) diperkirakan pada 12 Juli 2011.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News