Reporter: Umi Kulsum | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT Indo Premier Investment Management (IPIM) meluncurkan satu produk Exchange Traded Fund (ETF) atau reksadana bursa berbasis Surat Berharga Negara (SBN). Namanya, Premier ETF Indonesia Sovereign Bonds (Premier ETF INDOSOB) berkode XISB.
ETF tersebut diharapkan dapat memberikan pilihan bagi investor untuk berinvestasi pada SBN. "Kami berkomitmen memperkaya ragam produk ETF di Indonesia agar dapat dimanfaatkan investor, sehingga investor memperoleh alternatif investasi yang fleksibel, mudah dan murah," kata Direktur Utama IPIM, Diah Sofiyanti di BEI Jakarta, Kamis (2/2).
Diah mengatakan, produk ETF obligasi pertama yang dikelola secara aktif di Indonesia ini diharapkan bisa memudahkan investor untuk mengatur strategi pengelolaan dan pencapaian target imbal hasil portofolio.
"XISB merupakan produk ETF dengan underlying asset obligasi pertama yang dikelola dan memudahkan investor dalam berinvestasi di Surat Utang Negara (SUN)," paparnya.
Diluncurkannya XISB ini juga untuk mendukung program pemerintah terkait kewajiban lembaga jasa keuangan non-bank untuk memiliki SBN termasuk SUN atau Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) minimal 30%.
XISB merupakan produk ETF kesembilan milik IPIM yang menggandeng PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk sebagai bank kustodian dan PT Indo Premier Securities sebagai dealer partisipan. Saat ini menurut Diah, hanya ada satu Indeks obligasi berdenominasi rupiah yang sesuai untuk menjadi acuan XISB, yaitu INDOBex-Government.
Di samping itu, transparasi portofolio produk ETF terjaga karena isi portofolio diunggah ke website Bursa Efek Indonesia setiap hari di jam bursa sehingga investor dapat mengetahui keseluruhan isi portofolio ETF.
"Untuk memberikan kemudahan bagi investor dalam berinvestasi di SUN, maka kami menerbitkan ETF dengan aset berupa SBN, sehingga investor dapat melakukan diversifikasi risiko ke beberapa seri SUN dalam satu transaksi yang fleksibel dan transparan," kata dia.
Selain itu, pembelian produk ETF XISB hanya dengan Rp 40.000 per satu lot dan diharapkan seluruh masyarakat Indonesia dapat berpartisipasi dan mendapatkan manfaat yang optimal dalam pembangunan Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News