kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investree Catat Total AUM Reksadana Capai Rp 5 Miliar hingga Awal 2024


Jumat, 05 Januari 2024 / 15:37 WIB
Investree Catat Total AUM Reksadana Capai Rp 5 Miliar hingga Awal 2024


Reporter: Arif Ferdianto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Platform fintech peer to peer (P2P) lending PT Investree Radhika Jaya (Investree) mencatat total dana kelolaan (asset under management/AUM) reksadana mencapai kurang lebih Rp 5 miliar dari awal berdiri hingga awal tahun 2024 ini.

Chief Sales Officer Investree, Salman Baharuddin menyampaikan jenis reksadana yang ditawarkan Investree yakni Reksa Dana Pasar Uang (RDPU) dengan tingkat risiko yang rendah baik dari sisi default, penurunan Nilai Aktiva Bersih (NAB), dan likuiditas.

“Reksadana jenis ini karakteristiknya cocok untuk para investor pemula atau mereka yang memiliki tingkat toleransi atau preferensi risiko rendah (konservatif),” ujarnya kepada Kontan.co.id, Jumat (5/1).

Salman menjelaskan, saat ini pihaknya bekerja sama dengan agen penjual efek reksadana (APERD) di antaranya Tanamduit dan Manajemen Investasi Trimegah dan Principal untuk menyediakan produk RDPU tersebut.

Baca Juga: Ada Gelaran Pemilu, Simak Tips Mengatur Portofolio Investasi pada Tahun 2024

“Produk (RDPU) yang tersedia adalah Trim Kas 2 milik Trimegah dan Principal Cash Fund milik Principal,” jelasnya.

Salman menyebutkan, adapun nilai transaksi reksadana Investree rerata mencapai lebih dari Rp 30 juta per hari. Menurutnya, nilai transaksi ini cukup signifikan sebab pembelian reksadana di Investree di mulai dengan harga Rp 10 ribu.

“Investor reksadana Investree sejauh ini ada di angka 1.200 menuju 1.300,” sebutnya.

Lebih lanjut, Salman menambahkan, saat ini pihaknya belum mempunyai rencana untuk melakukan ekspansi produk dan layanan yang berkaitan dengan reksadana.

Dia bilang, reksadana dihadirkan sebagai upaya diversifikasi investasi atau pendanaan bagi lender, selain melakukan pendanaan pinjaman atau berinvestasi pada Surat Berharga Negara (SBN) Ritel.

“(Tahun 2024) kami masih berfokus meningkatkan layanan pada produk dan layanan yang telah tersedia,” pungkasnya.

Baca Juga: Reksadana Pendapatan Tetap Jadi Jawara pada Tahun Lalu, Ini Pendorongnya

Untuk diketahui, PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatat, dari 12.126.176 investor pasar modal, 77,49% investor memiliki rekening di agen penjual reksadana fintech yang jumlahnya mencapai 9.396.995 hingga 20 Desember 2023.

Di mana, jumlah investor yang membeli reksadana lewat fintech tersebut naik 17% secara year to date (YtD). Di mana, pada akhir tahun 2022, penjualan reksadana fintech capai 8.060.808 investor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×