kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Investor wait and see, jumlah penawaran masuk pada lelang SUN turun


Rabu, 18 Agustus 2021 / 18:31 WIB
Investor wait and see, jumlah penawaran masuk pada lelang SUN turun
ILUSTRASI. Penawaran yang masuk dalam lelang SUN hari ini turun


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Minat peserta lelang Surat Utang Negara (SUN) yang digelar hari ini (18/8) tercatat mengalami penurunan. Hal ini tercermin dari jumlah penawaran masuk yang mengalami penurunan dibanding lelang SUN terakhir. 

Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk sebesar pada lelang kali ini hanya sebesar Rp 77,07 triliun. Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan lelang SUN yang digelar sebelumnya, yakni pada Selasa (3/8), di mana penawaran yang masuk mencapai Rp 107,78 triliun.

Walau begitu, Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan memaparkan, jumlah penawaran masuk tersebut masih cukup solid mengingat banyak sentimen yang mempengaruhi sikap pelaku pasar saat ini.

“Mulai dari masih mencerna arah pergerakan pasar SUN ke depan seiring dengan arah perbaikan ekonomi global, meningkatnya volatilitas yield US Treasury, perkembangan kasus Covid 19 varian Delta, serta pidato Nota Keuangan 2022 yang disampaikan presiden RI pada 16 Agustus 2021,” kata Deni dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (18/8).

Baca Juga: Hasil lelang SUN: Penawaran masuk Rp 107,78 triliun, pemerintah serap Rp 30 triliun

Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Ramdhan Ario Maruto mengatakan, sebenarnya wajar penawaran lelang kali ini turun. Mengingat pada lelang SUN sebelumnya, sudah mencetak rekor tertinggi. Selain itu, penurunan juga tidak terlepas dari adanya profit taking dari para pelaku pasar obligasi.

“Pasar obligasi telah mengalami rally kenaikan selama tiga bulan terakhir, wajar akhirnya ada aksi profit taking. Oleh karena itu, dalam seminggu terakhir market cenderung tertekan karena aksi tersebut, alhasil yang masuk ke lelang kali ini juga mengalami penyusutan,” jelas dia.


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×