Reporter: Avanty Nurdiana | Editor: Avanty Nurdiana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) berencana menyembunyikan kode broker saat jam perdagangan berlangsung. Rencana tersebut menuai penolakan keras dari para investor.
Hasan Zein Mantan Direktur Utama BEI tahun 1997 menjadi salah satu orang yang menolak rencana tersebut. "Saya mengambil keputusan investasi sepenuhnya berdasar kajian saya tentang fundamental perusahaan. Kondisi saat ini dan prospeknya ke depan," tegas dia.
Tapi Hasan menambahkan dirinya tidak pernah mendalami analisis teknikal dan mempelajari bandarmology. "Tidak tahu satupun kode broker. Tidak tahu mana broker asing, mana domestik. Betul saya menyimak tren volume, tapi saya tidak pernah memperhatikan apa transaksi dilakukan oleh investor asing atau domestik," imbuh dia.
Bagi Hasan, rencana BEI menyembunyikan kode broker dalam info running price patut ditolak keras. Ada beberapa alasan yang mendasari pemikiran dari Hasan.
Baca Juga: BEI akan hilangkan kode broker dan tipe investor, berikut alasannya
1. Menurunkan kualitas transparansi dan level playing field. "Bagi para traders, info para broker adalah relevant and sensitive information," terang Hasan.
2. Herding behavior justru bisa dikurangi bila para buzzers, para pom-pom, para influencers itu, ditampilkan di depan publik dibuat aturan tata cara dan kode etik. Diatur dan diminta register
3. Salah kaprah paling parah di pasar modal Indonesia adalah menyamakan bandar dan market makers. "Bagi saya market makers itu profesi jelas dan terang benderang. Bandar itu makhluk halus. Market makers itu registered, punya aturan, diawasi, punya kode etik," terang Hasan. Bagi dia, bandar adalah pencari lubang, pembuat lubang.
Di NASDAQ bertransaksi lewat market makers. Obligasi pemerintah (Treasuries) diperdagangkan lewat market makers. Semua primary dealers di pasar perdana wajib menjadi market makers di pasar sekunder.
Sehingga harga surat utang pemerintah federal tersebut menjadi sangat likuid, harganya transparan dan transaksinya fair. Di NYSE ada market maker yang disebut specialist. Specialists itu menyediakan likuiditas, bertindak sebagai traders of the last resort dan menjaga kewajaran harga.
Baca Juga: Pengumuman, jam perdagangan pasar reguler dan negosiasi di BEI akan diperpanjang
4. Hasan juga menyarankan untuk jangan sekedar mengobati gejala penyakit. "Obati sumber penyakit. Tantang para bandar itu menjadi spesialis di bursa. Beri fasilitas. Itu kalau mereka (BEI) berani!," saran dia. Sebab menurut dia, di negara yang well-regulated, bandar judi aja diatur, dan dibuat transparan.
5. Mayoritas ritel adalah traders. Sering mengambil keputusan hanya berdasar info di running price. Menghapus info tersebut ekuivalen dengan menutup mata pemain ritel saat masuk ke lapangan pertandingan. "Pada saat yang sama menyembunyikan dan melindungi para bandar," pendapat Hasan.
6. Terakhir, sebagai seorang guru seumur hidup saya ingin mengatakan: "Kita butuh partisipasi masyarakat luas dalam mengembangkan dan memperdalam aktivitas bursa, tapi kita abai terhadap edukasi. Ada tiga tugas utama sebuah perusahaan broker: educate people, create market and first line filter of transaction. Tugas yang pertama itu sungguh mereka abaikan.
Mengumpulkan calon nasabah, dicelotehi setengah sampai satu jam, dijamu makan siang, lalu disodori pembukaan rekening, bukan edukasi.
Baca Juga: Catat, BEI akan perpanjang jam perdagangan pasar reguler dan negosiasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News