Reporter: Achmad Jatnika | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan menggelar lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) atau sukuk negara pada Selasa (24/8). Berdasarkan data DJPPR, total penawaran yang masuk sebesar pada lelang kali ini mencapai Rp 52,47 triliun, lebih tinggi daripada penawaran lelang sukuk negara dua pekan lalu yang mencapai Rp 51,65 triliun.
Dari total penawaran yang masuk, pemerintah menyerap sebanyak Rp 9 triliun. Angka ini berada di bawah target indikatif yang ditetapkan sebelumnya di angka Rp 10 triliun.
Portfolio Manager Sucorinvest Asset Management Gama Yuki melihat permintaan lelang masih cukup kuat karena likuiditas yang tinggi dan yield yang menarik.
Dalam lelang SBSN kali ini, seri PBS029 yang akan jatuh tempo pada 15 Maret 2034 menjadi seri yang paling banyak diburu investor dengan jumlah penawaran masuk hingga Rp 14,17 triliun. Seri ini sekaligus menjadi seri yang paling banyak dimenangkan dengan Rp 3,75 triliun.
Baca Juga: Punya daya tawar, pemerintah hanya menyerap Rp 9 triliun pada lelang sukuk
Gama mengatakan, penawaran yang tinggi pada PBS029 menyebabkan pemerintah juga menyerap lebih tinggi ketimbang tenor lain. “Sehingga pemerintah dapat lebih diuntungkan dengan jatuh tempo yang masih cukup panjang, yield yang sudah cukup turun dari sebelumnya,” imbuh Gama kepada Kontan.co.id, Selasa (24/8).
Dia melihat bahwa investor saat ini sudah mulai optimis terhadap perkembangan pandemi dan perekonomian. Sehingga beberapa investor mulai berpindah dari tenor jangka pendek ke tenor jangka panjang.
Baca Juga: Simak enam seri SBSN yang akan dilelang hari ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
