Reporter: Dina Farisah | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU), Kementerian Keuangan akan menggelar lelang surat utang negara (SUN), Selasa ini (23/4).
Target indikatif lelang ini Rp 7 triliun. DJPU akan melelang empat seri SUN, yaitu seri SPN12140410, FR0063, FR0064, dan FR0065.
Analis Sucorinvest Asset Management, Jemmy Paul memperkirakan, investor lebih tertarik memburu SUN bertenor pendek, lantaran kekhawatiran investor terhadap inflasi belum reda. Jemmy optimistis permintaan SUN masih bisa berlebih hingga dua kali lipat. Namun, besarnya potensi permintaan tersebut tidak diikuti dengan penyerapan pemerintah.
Tingginya imbal hasil yang diminta investor akan menghalangi pemerintah dalam mencapai target indikatif. "Investor masih meminta yield tinggi sambil menunggu pengumuman data inflasi bulan depan," jelas Jemmy.
Dari sisi investor, lelang kali ini akan diramaikan oleh investor asing dan domestik. Menurutnya, pemerintah hanya akan memenangkan sekitar 30%-50% dari target indikatif. Pemerintah hanya memenangkan 64,29% dari target indikatif pada lelang 9 April.
Ekonom Samuel Sekuritas, Lana Soelistianingsih mengungkapkan, investor cenderung meminimalisir risiko dengan masuk ke tenor pendek. Pasalnya, pemerintah belum memutuskan kebijakan terkait harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi.
Menurut Lana, tenor pendek seperti seri SPN12140410 akan diburu oleh perbankan. Investor asing juga akan menggeser portofolio ke tenor pendek.
Lana menduga, investor akan meminta yield 10 basis poin (bps) - 20 bps lebih tinggi dibanding lelang terakhir. Investor akan meminta yield 20 bps - 30 bps lebih tinggi untuk seri FR0063, dan 30 bps lebih tinggi untuk seri FR0065. Lana menyatakan, investor menginginkan yield seri FR0063 bisa mencapai 6% dan seri FR0065 di angka 7%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News