Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejak awal tahun, Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) mencatatkan dominasi investor dalam negeri atas kepemilikan di pasar modal Indonesia lebih tinggi dibandingkan kepemilikan investor asing.
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia, Uriep Budhi Prasetyo mengatakan, kepemilikan investor lokal di saham mencapai 59,21% lokal per Juli 2022. Sementara, sisanya sekitar 40,79% dimiliki asing.
"Kita genapkan 59% investor lokal dan 41% investor asing itu yang untuk pasar saham. Untuk yang reksadana lokal sudah mencapai 97% dan asingnya hanya 3%," jelasnya saat dihubungi Kontan, Jumat (26/8).
Baca Juga: Investor Lokal Kuasai Pasar Saham, Begini Efek Dominasinya
Dia menyebut KSEI bersama Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya, Bursa Efek Indonesia dan Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) berupaya untuk menjaga integritas pasar terkait dengan supply dan demand untuk menjaga loyalitas investor.
Salah satu yang dapat dilakukan KSEI dengan menyiapkan infrastruktur bagi investor, perusahaan dan anggota bursa agar lebih efisien lewat transformasi digitalisasi.
"Intinya lebih kepada digital transformation. Mentransformasi yang tadi dilakukan secara fisik, dengan kemajuan teknologi melakukan transformasi secara digital, yang membuat proses lebih efisien, cepat dan mengurangi error," papar Uriep.
Baca Juga: Investor Lokal Mendominasi, Begini Upaya BEI Jaga Keyakinan Investor
Misalnya pada 2021, KSEI telah meluncurkan modul electronic voting (e-Voting) pada platform Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) elektronik eASY.KSEI.
Uriep bilang KSEI tengah melakukan kajian untuk membantu elektronik untuk pemegang surat berharga bersifat utang alias RUPEBUS. Tak hanya itu, KSEI juga masih mengembangkan elektronik know your client alias e-KYC.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News