Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Hari-H pemilihan presiden (pilpres) tinggal dalam hitungan jam. Menyikapi pesta demokrasi lima tahunan, para pelaku pasar saham tampak mulai kalem dan tampak lebih percaya menghadapi hasil pilpres.
Lihat saja, kemarin Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melejit 1,69% ke 4.989,03. Dana asing yang masuk juga mencapai Rp 760 miliar. "Pasar sudah lebih confident dan tidak degdegan melihat hasil pilpres," tandas Arman Boy Manullang, pengamat pasar saham, kepada KONTAN, kemarin.
Menurutnya, pelaku pasar sudah tidak melihat lagi siapa yang menang. Sebab, pada dasarnya, kedua kandidat memiliki visi yang mirip saja. "Perhatian pasar saat ini adalah pilpres berlangsung aman," tandasnya.
Satrio Utomo, Kepala Riset Universal Broker Indonesia, yakin, reli IHSG terjadi usai pilpres. Namun kenaikan tak bertahan lama. Soalnya, kondisi ekonomi domestik dan global tengah lesu. Alhasil, meski ada euforia pilpres, IHSG cepat terkonsolidasi.
Prediksi Satrio, IHSG ke resisten 5.050-5.100 jika pilpres lancar. Beberapa hari berikutnya, IHSG bisa kembali terkoreksi, tergantung hasil hitung cepat pilpres, esok hari.
Satrio membikin dua skenario. Jika pasangan nomor 1, Prabowo Subianto-Hatta Rajasa unggul, IHSG terkonsolidasi sejenak ke support di bawah 4.500 dan selanjutnya naik lagi.
Jika pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Jusuf Kalla (JK) terpilih, IHSG bisa rebound sesaat ke 5.200. Tapi, reli IHSG jika Jokowi-JK terpilih tak bertahan lama. IHSG kembali ke fundamentalnya di 4.850. "Tak dipungkiri pasar cenderung memihak Jokowi," ujar dia.
Kepala Riset Trust Securities, Reza Priyambada, menyatakan, kini pilihan pasar mulai menyebar ke dua pasangan. Masuknya dana asing ke pasar saham menjadi satu indikator optimisme terhadap pasar modal Tanah Air usai pilpres. "Awalnya pelaku pasar masih condong ke Jokowi. Setelah debat, tampaknya pasar mulai bisa menerima keberadaan Prabowo," kata Reza. Dia meramalkan, pergerakan IHSG pascapilpres bergantung sentimen pasar hari ini (8/7).
Cermati juga kondisi luar. Kebetulan saat ini bursa saham Asia, Eropa dan AS masih melemah. Jika dana asing masih masuk hingga hari ini, IHSG mungkin terkoreksi pascapilpres. Ini saatnya investor buy on weakness.
Sebaliknya, jika hari ini melemah, IHSG mungkin berbalik arah menjadi bullish usai pilpres. "Kalau ini terjadi, sebaiknya investor profit taking," imbuh dia. Saham industri dasar seperti SMGR dan INTP, serta saham konsumer seperti UNVR masih layak dilirik usai pilpres.
Adriana Indrajatri, Kepala Riset AAA Securities, menilai, sebaiknya investor wait and see dan mengambil posisi hold dalam jangka pendek. Hindari saham pertambangan dan cermati saham infrastruktur, seperti ADHI, WIKA, JSMR. Saham ini lebih defensif karena tersokong program utama kedua pasangan capres. "Kami memprediksi IHSG bullish di kuartal IV 2014, setelah kabinet baru terbentuk," jelas dia.
Menurut Satrio, jika Prabowo menang, cermati saham sektor komoditas yang akan diuntungkan dari pelemahan rupiah. Contohnya AALI, LSIP, PTBA, INCO dan TINS. Cermati pula saham milik taipan Hary Tanoesoedibjo, seperti MNCN, BMTR dan BHIT, juga beberapa saham Grup Bakrie. Sebaliknya jika Jokowi menang, cermati saham sektor infrastruktur, properti dan perbankan.
Tentu harapan pilpres aman dan damai bukan cuma idaman pemodal, melainkan harapan kita semua. Selamat memilih pemimpin baru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News