Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Sejumlah institusi sudah mengantre untuk memperoleh ORI 010 di pasar sekunder, termasuk bank. Hal ini membuat prospek harga ORI 010 melambung tinggi.
Lana Soelistianingsih, Analis Samuel Sekuritas mengatakan, saat ini pihak perbankan sudah berani menawarkan harga di atas harga par obligasi ritel ini. "Bank saat ini sudah ada yang berani menawar harga 101," ujarnya. Ia memperkirakan, transaksi ORI 010 akan ramai selama dua minggu setelah masa holding period berakhir, yakni pada 15 November 2013.
Holding period merupakan masa dimana investor yang membeli ORI di pasar perdana tidak diperbolehkan menjual sampai batas waktu yang ditentukan berakhir. Maklum, dengan kupon sebesar 8,5% per tahun membuat ORI 010 sangat menarik. Pasalnya, espektasi inflasi yang terus menurun. Lana memperkirakan, inflasi hingga akhir tahun hanya akan berkisar 8,5%.
Sedangkan pada 2016 mendatang, dimana ORI 010 akan jatuh tempo, inflasi ditaksir hanya akan berkisar 6%. Oleh karena itu, memegang ORI 010 hingga jatuh tempo dinilai sangat menguntungkan. Animo yang tinggi dari institusi, seperti perbankan dan manajer investasi, akan membuat harga ORI 010 terbang.
Lana memprediksi, harga ORI 010 bisa menembus 103 pada dua minggu pertama setelah masa holding period berakhir. Oleh karena itu, investor yang telah berhasil membeli di pasar perdana bisa mendapat gain dari selisih harga beli dan harga jual ditambah kupon yang ditawarkan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News