kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Investor domestik mantap mendominasi bursa lokal


Minggu, 14 Januari 2018 / 17:56 WIB
Investor domestik mantap mendominasi bursa lokal
ILUSTRASI. Layar Digital Perdagangan Saham di Mandiri Sekuritas


Reporter: Dede Suprayitno | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor lokal mendominasi kepemilikan efek rupiah. Data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, sepanjang 2017 pemegang efek lokal mewakili 54,56%, sementara pemegang efek asing sebesar 45,44%. Efek tersebut di antaranya berupa ekuitas, corporate bond, government bond, waran, MTN, dan beberapa bentuk efek lain.

Dalam dua tahun terakhir atau sejak 2016 investor lokal memang berhasil menjadi mayoritas dalam porsi kepemilikan. Pada 2016, OJK mencatat kepemilikan efek rupiah oleh asing yakni 48,14% sedangkan untuk lokal sebesar 51,86%. Sementara pada tahun-tahun sebelumnya, asing selalu mendominasi.

Alfred Nainggolan, Kepala Riset Koneksi Kapital Sekuritas memprediksi, tahun ini investor asing bisa lebih agresif lagi masuk ke pasar Indonesia. Pasalnya, ada beberapa sentimen yang mempengaruhi hal tersebut. Di antaranya seperti dalam tiga tahun terakhir inflasi stabil, sepanjang 2017 nilai tukar rupiah juga stabil.

"2018 pemerintah juga menjanjikan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," terang Alfred di BEI, Jakarta, belum lama ini.

Selain itu, pelaku pasar juga bisa mengapresiasi langkah pemerintah terhadap isu struktural. Di antaranya seperti pengurangan subsidi BBM dan memprioritaskan program infrastruktur. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang dimulai pada 2014 sampai 2017, akan berbuah positif pada 2020-2021. 

Sementara sentimen luar negeri, di antaranya hadir dari China. Bila pertumbuhan ekonomi mereka tidak melambat atau minimal flat, maka Indonesia bisa diuntungkan. Faktor kedua, dipengaruhi oleh harga komoditas yang masih menjadi sentimen positif. Selain itu, asing juga akan melihat realisasi pemotongan pajak di Amerika Serikat.

Dia menilai, meski dibayangi sentimen tersebut fundamental Indonesia masih cukup kuat. Hal itu tercermin dari isu struktural ekonomi pada tingkat makro. Sebelumnya, ada indikasi bahwa program pemotongan pajak perusahaan di Amerika Serikat bisa menjadi bumerang bila tidak berhasil. Namun, Alfred menilai saat ini sentimen market masih dipengaruhi oleh faktor psikologis.

Bank Sentral Amerika Serikat The Federal Reserve, berencana menaikkan Fed Fund Rate sebanyak 2-4 kali pada tahun ini. Diprediksi, The Fed bakal menaikan sebanyak 3 kali. Hal ini juga memberikan sentimen bagi investor asing di Indonesia, Meski demikian, baik dari lokal maupun asing, masih sama-sama berpotensi untuk tumbuh.

.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×