Reporter: Yuliana Hema | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investor dalam negeri terus merajai transaksi di pasar modal Indonesia. Ini sejalan dengan pertumbuhan investor yang terus menggemuk.
Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) melaporkan investor pasar modal telah mencapai 12,15 juta per 27 Desember 2023. Ini tumbuh 17,88% dari posisi 2022 di 10,31 juta investor.
Jika ditelisik lebih dalam, 99,69% dari jumlah investor itu merupakan investor lokal. Sementara investor asing hanya sebesar 0,31% atau sekitar 37.680.
Di C-BSET nilai aset investor mencapai Rp 7.736 triliun atau tumbuh 15,02% secara tahunan. Kemudian 58,04% dari total aset itu dikuasai oleh investor dalam negeri.
Direktur Utama Kustodian Sentral Efek Indonesia Samsul Hidayat mengakui komposisi antara investor lokal dan asing masih sangat jomplang, tetapi masih ada potensi kedepannya.
Baca Juga: Ada Gelaran Pemilu, Begini Proyeksi IHSG dari Bos BEI di Tahun Depan
"Potensi investor asing masih terbuka dari sisi jumlah investor yang masih sangat terbatas. Ini perlu kebijakan pemerintah agar mendorong asing," kata dia dalam konferensi pers, Jumat (29/12).
Transaksi investor ritel di pasar juga semakin berisi. Pada periode Januari–November 2023, ritel berkontribusi 38% atau Rp 4 triliun dari Rata-Rata Nilai Transaksi Harian (RNTH).
Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menyampaikan partisipasi investor ritel masih memiliki porsi transaksi tertinggi sepanjang 2023, diikuti institusi dalam negeri.
"Ini mencerminkan keyakinan investor yang masih cukup terjaga meski dihadapkan dengan berbagai tantangan serta situasi ekonomi global dan domestik," ucap Iman.
Pada periode yang sama investor lokal institusi berkontribusi 28,7% atau Rp 3 triliun. Sementara investor asing menyumbang Rp 3,5 triliun atau setara dengan 33,3%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News