Sumber: Bloomberg | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
TOKYO. Kecemasan mengenai penurunan harga minyak dan outlook pertumbuhan ekonomi yang melemah membuat bursa Asia kembali memerah di akhir pekan (5/2).
Mengutip data Bloomberg, pada pukul 10.03 waktu Tokyo, indeks MSCI Asia Pacific turun 0,6%. Dengan demikian, sepanjang pekan ini, indeks sudah turun 0,8%.
Sementara itu, indeks Topix Jepang juga melemah ke posisi terendahnya sejak 26 Januari lalu. Pagi ini, indeks Topix anjlok 1,6% dan indeks Nikkei 225 Stock Average turun 1,2%.
Sedangkan indeks S&P/ASX 200 Australia turun 0,8%, indeks Kospi Korea Selatan bergerak fluktuatif, senasib dengan indeks NZX 50 Selandia Baru.
Bursa Asia mencatatkan penurunan mingguan ketiga pada pekan ini, di mana bursa Jepang menorehkan penurunan terdalam. Pemicunya, posisi mata uang yen bertengger di posisi terkuat dalam dua pekan terakhir. Seperti yang diketahui, saat mata uang yen perkasa, saham-saham berbasis ekspor akan didera aksi jual.
Sentimen lain yang juga mempengaruhi bursa Asia adalah posisi harga minyak yang masih berada di level US$ 32 per barel serta pelemahan dollar AS yang tertahan di level paling rendah dalam tiga bulan terakhir melawan euro. Dollar tak bertenaga akibat data ekonomi AS yang melemah pada pekan ini.
"Ekspektasi bahwa The Fed tidak akan menaikkan suku bunga acuannya pada tahun ini semakin meningkat mengingat lemahnya pertumbuhan ekonomi AS dan kondisi finansial yang tidak stabil. Data kunci perekonomian AS dalam waktu dekat yakni data tenaga kerja yang diprediksi akan menunjukkan pertumbuhan pada Januari," jelas Jason Wong, currency strategist Bank of New Zealand Ltd di Wellington.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News