Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Rupiah melemah karena pasar memilih untuk memburu dollar AS. Pergerakan cenderung dikontrol oleh faktor global.
Di pasar spot, Selasa (7/4) posisi rupiah terhadap USD melemah 0,21% ke level Rp 12.987 dibanding hari sebelumnya. Hal yang sama juga terjadi di kurs tengah Bank Indonesia yang mana rupiah merosot 0,31% ke level Rp 12.982.
Reny Eka Putri, Analis Pasar Uang PT Mandiri Tbk mengatakan bahwa pelemahan yang terjadi ini lebih karena pasar mengantisipasi pertemuan FOMC Kamis (9/4).
Pasar menanti apakah kebijakan The Fed mengenai kenaikan suku bunganya akan tetap dilaksanakan pada Juni 2015 mendatang atau kembali ditunda. Pasalnya beberapa data ekonomi AS beberapa waktu terakhir cenderung bergerak stagnan.
“Akibatnya pelaku pasar melakukan bargain hunting terhadap USD,” kata Reny. Jelas aksi ini mendorong penguatan USD yang otomatis menekan rupiah.
Karena kalau ingin berkaca pada faktor domestik, rilis data inflasi Maret 2015 masih tergolong positif. Selain itu, rilis data cadangan devisa juga diprediksi akan positif. “Capital in flow di pasar saham juga bagus,” jelas Reny.
Faktor positif ini yang membuat pelemahan rupiah bertahan dalam range yang sempit. Sehingga masih mampu bertahan di bawah level psikologis Rp 13.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News