Reporter: Wahyu Satriani | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Pemerintah bakal kembali melelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (17/3). Dari lelang ini, pemerintah membidik dana sekitar Rp 10 triliun. Ada empat seri yang ditawarkan. Seluruhnya seri anyar.
Pertama, seri SPN12160304 (reopening) dengan pembayaran bunga secara diskonto dan jatuh tempo pada 4 Maret 2016. Kedua, seri FR0069 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,8% dan jatuh tempo 15 April 2019. Ketiga, seri FR0071 (reopening) dengan tingkat bunga tetap 9% dan jatuh tempo pada 15 Maret 2029.
Terakhir, seri FR0067 (reopening) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75% dan jatuh tempo pada 15 Februari 2044. Analis PT Millenium Capital Management Desmon Silitonga memperkirakan, lelang akan diwarnai permintaan yield tinggi.
Pemicunya, tingkat yield di pasar sekunder juga terus naik seiring pelemahan nilai tukar rupiah. Pelemahan rupiah memicu investor asing melepas aset mereka di pasar obligasi. Sejak akhir Februari hingga 11 Maret 2015, dana asing yang keluar mencapai Rp 5 triliun.
"Keluarnya dana asing mendorong yield SUN beranjak naik," kata Desmon, Jumat (12/3). Ia memperkirakan, investor akan meminta yield di kisaran 6,3% hingga 6,5% untuk seri SPN12160304. Sedangkan permintaan yield pada seri FR0069 diperkirakan antara 7,2% hingga 7,4%.
Untuk yield seri FR0071 bisa berkisar 7,7% hingga 7,9%. Adapun, pada seri FR0067, investor mungkin meminta yield 8% hingga 8,2%. Ia menduga, penawaran yang masuk pada lelang tersebut berkisar 2,5 kali hingga 3,5 kali dari target indikatif. "Pemerintah mungkin akan memaksimalkan penyerapan dari lelang ini sesuai target," kata Desmon.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News