Reporter: Martina Prianti | Editor: Edy Can
JAKARTA. Investor asing hanya bisa membeli sebagian saham baru PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI). Pemerintah hanya mengalokasi sebesar 45% dari penerbitan saham baru tersebut.
Rencananya, BBNI akan melakukan rights issue sebanyak 3,3 miliar. Ini artinya investor asing paling pol bisa 1,485 miliar saham.
Kementerian BUMN merencanakan penerbitan saham baru BBNI ini lebih dahulu ketimbang PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar beralasan BBNI lebih membutuhkan dana ketimbang BMRI.
Mustafa memberikan batas waktu audit BBNI pada 15 Oktober mendatang. "Harus selesai atau tidak sama sekali," tegas Mustafa, Senin (4/10).
Sementara rights issue Bank Mandiri baru akan dilakukan pada tahun depan. Berapa porsis yang boleh dimiliki asing, Mustafa belum menentukannya. "Bulan depan nanti kami tentukan," katanya.
Mustafa mengatakan, keputusan untuk mendahulukan BNI dibanding PT Bank Mandiri Tbk terkait rencana rights issue juga telah dikoordinasikan antara kedua pihak. "Saya sudah panggil kedua pihak terlebih dahulu, sebelum ambil keputusan. Dan setelah ambil keputusan, Bank Mandiri legowo dan BNI juga terima kasih," katanya lagi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News