Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rekor baru sepanjang sejarah berhasil dicatatkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Rabu (25/10), indeks ditutup di level 6.025. Asing juga mulai mencatatkan net buy sebesar Rp 130,9 miliar. Meski demikian sepanjang tahun berjalan, asing masih mencatatkan net sell sebesar Rp 18,9 triliun.
Direktur Investa Saran Mandiri Hans Kwee mengatakan, kenaikan ini lebih cepat dari perkiraan awalnya. "Saya berpikir bahwa indeks akan bertahan di level ini," katanya, Rabu.
Lanjut Hans, jika memang ada penguatan, IHSG akan mencatatkan profit taking terlebih dahulu setelah hari ini naik 73 poin.
Hans bilang, kenaikan hari ini terutama didorong saham-saham perbankan dengan kapitalisasi pasar yang cukup besar seperti BMRI. Beberapa saham konstruksi juga sudah menunjukkan penguatan seperti PTPP, WIKA, dan WSKT.
Meski demikian, TLKM masih berada pada tren penurunan. Hans menilai, dengan turunnya TLKM, dalam waktu dekat justru akan mendongkrak IHSG ke level yang lebih tinggi karena TLKM punya potensi kenaikan.
Beberapa sentimen, menurut Hans menjadi katalis kenaikan IHSG, seperti laporan keuangan yang mulai mencatatkan perbaikan dan bunga yang cenderung lebih rendah. Sebagian proyek infrastruktur juga telah selesai tahun depan sehingga bisa menjadi katalis yang cukup positif bagi pasar.
Namun demikian, masih ada sejumlah katalis negatif bagi pasar seperti rencana kenaikan suku bunga Fed akhir tahun dan penggantian Gubernur The Fed Janet Yellen. Normalisasi neraca Bank Sentral AS juga bisa jadi katalis negatif hingga akhir tahun ini.
Makanya, Hans masih bertahan dengan target IHSG akhir tahun di 6.000.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News