Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis PT Astra International Tbk (ASII) tertekan adanya pandemi Covid-19. Djony Bunarto Tjondro, Presiden Direktur Astra International mengatakan, bisnis kendaraan bermotor merupakan lini yang langsung terkena dampak Covid-19.
Dia menambahkan, sejauh ini segmen unit kendaraan bermotor roda dua dan roda empat menyumbang sekitar 40% hingga 50% terhadap total pendapatan ASII. Sampai Mei 2020, Djony memaparkan bahwa penjualan kendaraan bermotor masih lesu.
"Kami sudah melihat di bulan Mei, kendaraan bermotor hanya 17.000 secara retail, dan di Juni kami melihat pergerakan yang cukup baik. Sudah naik dibandingkan Mei," ujarnya saat konferensi pers, Selasa (16/6).
Baca Juga: Rombak jajaran direksi dan bagi dividen, ini hasil RUPST Astra International (ASII)
Dengan adanya relaksasi pembatasan sosial berskala besar (PSBB), Djony berharap tingkat penjualan dapat kembali pulih secara bertahap. Yang jelas, sejak awal adanya pandemi, Astra sudah menerapkan sejumlah strategi guna memastikan keberlangsungan usaha.
Pertama, kedisiplinan dalam hal pengelolaan finansial. Dalam hal ini, ASII telah merevisi alokasi belanja modal untuk tahun ini.
Dalam catatan Kontan terakhir, ASII memangkas belanja modal pada tahun ini menjadi Rp 10 triliun hingga Rp 11 triliun dari semula Rp 20 triliun hingga Rp 25 triliun dan memprioritaskan pada sektor-sektor tertentu, meliputi otomotif, alat berat, dan infrastruktur. Di tengah kondisi pandemi saat ini, ASII lebih selektif dalam mengucurkan belanja modalnya.
Baca Juga: Ganti dirut, bagaimana prospek bisnis Astra International ke depan?
Kedua, emiten ini juga menerapkan efisiensi dalam semua kegiatan operasional. "Ketiga, kami memastikan untuk menjaga likuiditas dan cashflow di seluruh unit bisnis Astra Grup," tambahnya.
Sepanjang kuartal pertama tahun 2020, ASII mencatat pendapatan sebesar Rp 54 triliun turun 9,41% dari pendapatan pada periode yang sama tahun sebelumnya. Laba bersih ASII juga menurun 7,85% secara year on year menjadi Rp 4,81 triliun di kuartal I tahun ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News