kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.855   57,00   0,36%
  • IDX 7.134   -26,98   -0,38%
  • KOMPAS100 1.094   -0,62   -0,06%
  • LQ45 868   -3,96   -0,45%
  • ISSI 217   0,66   0,31%
  • IDX30 444   -2,90   -0,65%
  • IDXHIDIV20 536   -4,36   -0,81%
  • IDX80 126   -0,06   -0,05%
  • IDXV30 134   -2,14   -1,58%
  • IDXQ30 148   -1,23   -0,83%

Intip Strategi Mahkota Group (MGRO) di Tengah Bisnis CPO yang Masih Menjanjikan


Senin, 18 Desember 2023 / 08:00 WIB
Intip Strategi Mahkota Group (MGRO) di Tengah Bisnis CPO yang Masih Menjanjikan
ILUSTRASI. Mahkota Group (MGRO) melihat prospek industri CPO masih menjanjikan


Reporter: Venny Suryanto | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mahkota Group Tbk (MGRO) melihat prospek industri crude palm oil (CPO) atau minyak sawit mentah masih menjanjikan ke depannya. 

Direktur Utama Mahkota Group Usli Sarsi mengatakan, secara fundamental posisi pasokan dan permintaan CPO global diperkirakan tetap ketat. Hal itu lantaran pertumbuhan pasokan dibatasi oleh kelangkaan pembukaan kebun baru sehubungan dengan adanya moratorium dan aktivitas peremajaan kembali di industri.

"Adanya permintaan akan mandat biodiesel B35 dari Pemerintah Indonesia menjadi sentimen yang positif di tengah perkiraan akan terjadinya perlambatan ekonomi global," ujar Usli dalam paparan Public Expose, Jumat (15/12). 

Sehingga Mahkota Group melihat prospek industri secara jangka panjang tetap kuat didukung oleh produktivitas yang tinggi, harga yang kompetitif, aplikasi penggunaan yang luas, dan juga kondisi cuaca yang tidak menentu yang dapat mendukung harga CPO.

Mahkota Group mencatat, hingga kuartal III-2023 ini, volume penjualan CPO dan turunannya tengah mencapai 321.000  ton. Jumlah ini meningkat 13% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sekitar 282.000 ton. 

Baca Juga: Mahkota Group (MGRO) Sudah Serap 27% Anggaran Capex Rp 250 Miliar

Dari penjualan itu, komposisi penjualan lokal masih mendominasi sekitar 85,5% sementara ekspor sekitar 14,5%. Pasar lokal masih mendominasi segmen penjualan seiring dengan ketatnya prosedur untuk penjualan ekspor.

"Volume penjualan pada periode September 2023 secara keseluruhan meningkat 13% dibanding tahun sebelumnya dengan periode yang sama seiring dengan menguatnya permintaan pasar atas produk dari minyak sawit beserta turunannya," tuturnya. 

Sejalan dengan strategi untuk memfokuskan pada produk bernilai tambah, MGRO mencatat kontribusi produk turunan sampai dengan periode September 2023 mencapai 72% dari total penjualan.

Sebagai informasi tambahan, saat ini MGRO mempunyai 7 pabrik kelapa sawit. Di antaranya 1 pabrik merupakan perusahaan asosiasi pabrik kelapa sawit yang telah terintegrasi dengan 1 pabrik refinery dan Pabrik Kernel Crushing Plant (KCP). 

Lokasi pabrik-pabrik tersebut berada di Sumatera Utara, Riau, dan Sumatera Selatan. Adapun rata-rata produksi di pabrik sekitar 40-60 ton per jam. 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek)

[X]
×