Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten menara PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR) diyakini memiliki prospek yang menarik secara jangka panjang. Masih tingginya kebutuhan trafik data serta penambahan jumlah menara dan tenant akan jadi katalis positih untuk kinerja TOWR ke depan.
Analis Panin Sekuritas Restu Pamungkas mengatakan, katalis positif untuk TOWR ke depan masih akan datang dari peningkatan trafik data di era digitalisasi saat ini. Walaupun PPKM sudah longgar, menurutnya, kebutuhan trafik data masih akan terus meningkat.
Hal ini didorong oleh kebiasaan baru yang mempermudah akses mobilitas masyarakat dan tampil lebih efisien.
Selain itu, Restu melihat pemerataan jaringan 4G juga masih akan menjadi prioritas para emiten operator telekomunikasi. Pasalnya, masih banyak daerah di luar Pulau Jawa yang masih belum merata aksesnya.
Baca Juga: Aksi akuisisi beri dampak positif, simak rekomendasi saham TOWR
“Jadi, emiten menara seperti TOWR ini akan terlebih dahulu fokus dalam peningkatan pemerataan jaringan 4G-nya dulu. Barulah, pengembangan 5G dilakukan secara bertahap dan bisa lebih cepat dilakukan,” ujar Restu ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/11).
Restu menambahkan, katalis positif lain akan datang dari aksi TOWR mengakuisisi PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR). Lewat langkah tersebut, TOWR akan memiliki jumlah menara lebih dari 28.000 dengan jumlah tenant yang hampir menyentuh 53.000.
Hal ini pada akhirnya membuat tenancy ratio milik TOWR menjadi sedikit lebih tinggi, yakni 1,9x dari sebelumnya 1,8x pada semester I-2021.
Lebih lanjut, menurutnya TOWR akan mengalami kenaikan rasio utang pasca akuisisi. Berdasarkan hitungannya, Net Debt/EBITDA TOWR berpotensi menyentuh level 4,7x hingga proses akuisisi selesai. Namun, Restu tetap optimistis, nilai neraca ini masih cukup baik, didukung penambahan penyewa ke depan untuk mempertahankan kinerja positif TOWR.
Toh, melalui akuisisi, TOWR turut membuka potensi adanya perpanjangan kontrak jangka panjang sewa menara. Pasalnya sejauh ini, ia bilang, kontribusi utama pendapatan dari SUPR berasal dari sewa menara oleh PT XL Axiata Tbk (33,3%), di ikuti PT Hutchison 3 Indonesia (20,9%), PT Telekomunikasi Seluler (18,0%) dan PT Indosat Tbk (11,5%).
“Kebutuhan permintaan trafik data yang meningkat dan adanya persaingan yang ketat di era percepatan digitalisasi membuat kami optimistis bahwa beberapa konsumen di operator telekomunikasi akan memperpanjang kontrak jangka panjang sewa menaranya. Hal ini akan menjadi peran penting terhadap pertumbuhan kontribusi topline perseroan di masa mendatang,” imbuhnya.
Oleh karena itu, Restu merekomendasikan untuk beli saham TOWR dengan target harga Rp 1.540 per saham.
Selanjutnya: Valuasi Menarik, Saham IPO Mitratel Layak untuk Investasi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News