Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Samuel Sekuritas menginisiasi saham PT Alkindo Naratama Tbk (ALDO) dengan peringkat buy. Adapun, target harga yang dipasang untuk emiten produsen kertas ini adalah Rp 2.000 per saham.
Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan dalam risetnya pada 7 Februari 2021 menuliskan, secara prospek, ALDO punya potensi pertumbuhan kinerja yang menjanjikan. Emiten yang menyediakan produk papercore yang digunakan sebagai bobbin untuk industri tekstil ini juga punya diversifikasi bisnis yang cukup beragam.
Selain fokus pada industri tekstil, ALDO juga punya unit bisnis distribusi bahan kimia serta penjualan polimer. Tak hanya itu, ALDO juga berekspansi ke sektor kemasan dari kardus daur ulang, dengan produk flexible packaging dan brown paper.
Pada 2019 silam, ALDO juga telah mengakuisisi Eco Paper Indonesia dengan tujuan untuk meningkatkan bisnis brown paper.
Farras menilai, salah satu faktor yang akan mendorong pertumbuhan kinerja ALDO ke depan adalah ekspansi Eco. Adapun, pada tahun ini ALDO telah menganggarkan capex sebesar Rp 370 miliar untuk keperluan ekspansi Eco Paper Indonesia seiring dengan meningkatnya permintaan eco packaging dari industri FMCG, terutama sektor F&B dan e-commerce.
Baca Juga: Simak Rekomendasi Saham Dari Samuel Sekuritas Untuk Hari Ini (20/1)
Nantinya, lewat ekspansi ini, ALDO akan menambah kapasitas produksi hingga 150,000 ton yang diproyeksikan akan rampung pada kuartal IV-2022.
“Kami memperkirakan akan perlu waktu sebelum seluruh fasilitas baru dari ekspansi ini dapat terutilisasi secara penuh, dan tingkat utilisasi perseroan akan meningkat secara bertahap hingga 2024,” tulis Farras dalam risetnya.
Melalui penambahan kapasitas ini, Farras meyakini ALDO berpotensi meraup pendapatan sebesar Rp 1.6 triliun pada 2022 di mana 47% (Rp 739 miliar) di antaranya berasal dari Eco Paper Indonesia.
Selain itu, ia juga melihat ALDO dapat mempertahankan efektivitas dan stabilitas margin untuk tahun ini. Farras memproyeksikan GPM dan OPM ALDI masing-masing sebesar 22% dan 11%. Secara keseluruhan, ia menilai ALDO dapat mencetak laba bersih sebesar Rp 73 miliar pada tahun ini.
Selain lewat ekspansi, salah satu katalis positif yang bisa mendorong kinerja ALDO adalah momentum pemulihan ekonomi. Farras bilang, pemulihan ekonomi akan meningkatkan permintaan untuk bahan kimia tekstil.
Oleh karena itu, dia memproyeksikan volume distribusi bahan kimia ALDO akan naik 7% yoy mencapai 3,144 ton di tahun 2022 dan terus bertumbuh.
Hanya saja, aksi ekspansi tersebut akan membuat porsi hutang ALDO pada tahun 2022 akan lebih besar dibandingkan dengan ekuitas perusahaan. Berdasarkan perhitungannya, DER ALDO akan menjadi sekitar 0,52x.
“Namun, dengan sudah sudah berjalannya ekspansi tersebut, kami melihat porsi DER ini akan berkurang di tahun-tahun berikutnya, dan secara solvabilitas ALDO akan lebih sehat,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News