Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI) diyakini bisa mendulang kinerja yang positif pada tahun ini. Hal ini seiring dengan langkah ekspansif dan pertumbuhan ekonomi pasca pandemi yang dinilai bisa mendongkrak daya beli masyarakat.
Adapun, pada kuartal I-2022 kemarin, MAPI memang sudah memperlihatkan catatan kinerja yang positif. Pendapatan tercatat tumbuh 30,6% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,6 triliun. Bahkan, laba bersihnya tumbuh hingga 10 kali lipat dari periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp 512,8 miliar.
Analis Samuel Sekuritas Pebe Peresia dalam risetnya pada 30 Juni mengungkapkan, pertumbuhan kinerja MAPI didorong oleh kenaikan penjualan dari seluruh segmen bisnisnya serta one-off gain dari penjualan sebagian saham PT Sari Burger Indonesia.
Ia menyebut, jika one-off gain tersebut tidak dihitung, laba bersih MAPI tetap naik signifikan, yakni 781,9% yoy menjadi Rp 230,1 miliar. Jumlah tersebut sudah melewati kinerja saat pra-pandemi yakni pada kuartal I-2019 yang berada di level Rp 138.3 miliar.
Baca Juga: Mengukur Prospek Emiten Ritel di Tengah Kenaikan Keyakinan Konsumen dan Harga Barang
Lebih lanjut, dia memperkirakan kinerja positif MAPI akan terus berlanjut hingga akhir tahun ini. Hitungan Pebe, MAPI bisa meraih kenaikan pendapatan dan laba bersih masing-masing sebesar 17,5% yoy dan 186% yoy (termasuk one-off gain penjualan sebagian saham PT Sari Burger Indonesia).
“Kami melihat terdapat sejumlah faktor yang akan turut mengangkat performa MAPI di tahun ini, di antaranya membaiknya ekonomi dan daya beli masyarakat seiring dengan meredanya pandemi Covid-19, serta pulihnya mobilitas dan trafik mal,” ujarnya dalam riset.
Selain itu, Pebe juga melihat gencarnya langkah ekspansi MAPI dengan membuka gerai-gerai baru akan mendorong kinerja positif MAPI. Proyeksinya, setidaknya akan ada 200 gerai baru yang akan dibuka MAPI pada tahun ini.
Lebih lanjut, pada tahun ini, dia juga menilai penjualan online MAPI, baik lewat platform internal ataupun e-commerce, akan terus bertumbuh dan semakin berkontribusi terhadap pertumbuhan kinerja MAPI.
Adapun, penjualan online menyumbang 10,3% dari total penjualan MAPI di kuartal I-2022, jauh lebih tinggi dari angka pra-pandemi (2019: 2,1%). Angka tersebut juga lebih tinggi dari kontribusi penjualan internasional MAPI (seperti ke Vietnam, Filipina, dll) yang hanya mencapai 8,8%.
“Dengan upaya-upaya ekspansi digital yang terus dilakukan MAPI, kami meyakini penjualan onlinenya akan terus bertumbuh, dengan platform internal sebagai penyumbang terbesar penjualan online, sekitar 60%,” imbuh Pebe.
Seiring dengan potensi pertumbuhan kinerja tersebut, saat ini Pebe masih mempertahankan rekomendasi beli untuk saham MAPI dengan target harga Rp 1.100 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News