Reporter: Jose Akmal | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mencatatkan rekor tertinggi baru lagi. Selasa (17/9), IHSG menguat 0,25% atau 19,65 poin ke posisi 7.831,78 di akhir perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI). IHSG mencatatkan all time high (ATH) baru di level 7.854,02 di tengah perdagangan kemarin.
Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia Oktavianus Audi memperkirakan IHSG pada 18 September akan bergerak mixed dengan kecenderungan menguat terbatas. IHSG akan beredar dengan support 7.778 dan resistance 7.880.
Indikator RSI menunjukkan kondisi overbought. Meskipun volume transaksi meningkat di atas rata-rata 20 hari, IHSG masih tertahan di level tertinggi sebelumnya. Penguatan nilai tukar rupiah dan data neraca perdagangan Agustus 2024 menjadi pendorong laju IHSG.
Meski demikian, pasar masih menunggu keputusan Bank Indonesia yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga di 6,25%.
Baca Juga: Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga The Fed Jadi Angin Segar Bagi Saham Bank
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana memperkirakan bahwa IHSG berpeluang menguat meskipun dengan kecenderungan terbatas. Level support IHSG berada di 7.775 dan resistance di 7.855.
Menurut dia, pergerakan IHSG akan dipengaruhi oleh nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang masih menguat, serta penantian akan keputusan BI Rate.
Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang mengatakan bahwa penguatan IHSG didorong oleh surplus neraca perdagangan Indonesia sebesar US$ 2,90 miliar pada Agustus 2024, yang melanjutkan tren positif selama 52 bulan berturut-turut.
Di pasar global, investor menantikan rilis data inflasi Inggris yang diperkirakan akan turun tipis menjadi 2,10% YoY dari 2,20% YoY. Meskipun inflasi diperkirakan menurun, data PDB minggu lalu menunjukkan pertumbuhan sedikit positif setelah kontraksi sebelumnya. Uni Eropa juga akan merilis data inflasi yang diperkirakan turun ke 2,20% YoY dari 2,60% YoY.
Baca Juga: Wall Street Naik, Dow Jones Rekor di Awal Perdagangan Saat The Fed Menggelar FOMC
Di dalam negeri, pasar akan menunggu rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG-BI). Diperkirakan, BI akan mempertahankan suku bunga BI Rate di level 6,25% untuk menstabilkan nilai tukar Rupiah pada kuartal ketiga. Data pertumbuhan kredit yang akan dirilis pada hari yang sama menunjukkan pertumbuhan sebesar 12,50% YoY pada Juli, melanjutkan tren pertumbuhan double digit sepanjang 2024.
Secara teknikal, pola doji star yang terbentuk tervalidasi oleh pergerakan sideaways pada MACD slope. Sehingga Alrich memperkirakan bahwa IHSG berpotensi mengalami konsolidasi di rentang 7.800-7.850 pada Rabu (18/9).
Herditya merekomendasikan untuk memperhatikan saham BBRI dengan kisaran harga Rp 5.400-Rp 5.550 per saham, ARTO di kisaran Rp 3.060-Rp 3.160 per saham, serta MAPA dengan harga Rp 985-Rp 1.015 per saham pada hari Rabu (18/9).
Audi merekomendasikan saham ANTM dengan level support di Rp 1.340 dan resistance di Rp1.480 per saham serta JSMR dengan support di Rp 4.920 dan resistance di Rp5.500 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News