kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.924   6,00   0,04%
  • IDX 7.199   58,00   0,81%
  • KOMPAS100 1.106   10,86   0,99%
  • LQ45 878   11,76   1,36%
  • ISSI 220   0,63   0,29%
  • IDX30 449   6,24   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,54   1,04%
  • IDX80 127   1,40   1,11%
  • IDXV30 134   0,16   0,12%
  • IDXQ30 149   1,66   1,12%

Intip rekomendasi saham Bank BNI dari Panin Sekuritas


Selasa, 24 Agustus 2021 / 12:24 WIB
Intip rekomendasi saham Bank BNI dari Panin Sekuritas
ILUSTRASI. Menara BNI Pejompongan, Jakarta Pusat.


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) berhasil mencatatkan kinerja positif pada semester I-2021. Bank pelat merah ini berhasil membukukan pendapatan bunga bersih sebesar Rp 19,3 triliun pada enam bulan pertama tahun ini, naik 18,2% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Head of Research Panin Sekuritas Nico Laurens dalam risetnya pada 20 Agustus menyebut, kenaikan tersebut didorong oleh perbaikan net interest margin (NIM) karena stabilnya loan yield dan tren penurunan cost of fund (CoF). 

Ia bilang, CoF BBNI saat ini menjadi salah satu yang terendah di sektor perbankan, didukung oleh tren positif dari CASA. 

Sementara laba bersih konsolidasi BBNI juga berhasil tumbuh 12,8% secara year on year (yoy) menjadi Rp 5,02 triliun pada semester I-2021. 

Nico menyebut perolehan tersebut sejalan dengan proyeksi Panin Sekuritas karena telah memenuhi 45,3% dari perkiraan tahun ini, namun di atas estimasi pasar karena telah memenuhi 55,1% dari proyeksi. 

Baca Juga: IHSG menguat pada awal perdagangan Selasa (24/8), mengikuti kenaikan bursa Asia

“Perbaikan signifikan dibandingkan tahun lalu, lebih disebabkan oleh low base effect. Perbaikan ini salah satunya didorong oleh masih sejalannya provisi yang dilakukan BBNI, tercatat sebesar Rp 4,9 triliun di kuartal II-2021 setara dengan cost of credit (CoC) sebesar 3,5% yang masih in-line dengan guidance perseroan, di level 3,3-3,6% hingga akhir tahun 2021,” kata Nico dalam risetnya.

 

Dari penyaluran kredit, BBNI juga berhasil mengalami pertumbuhan 1,9% secara kuartalan menjadi Rp 569,2 triliun. Pertumbuhan ini didorong oleh performa positif dari segmen corporate private, small, dan payroll loan. Menurut Nico hal ini sejalan dengan fokus manajemen yang mengincar segmen yang memiliki risiko lebih rendah. Ia juga memandang positif komposisi dana murah yang membaik, di mana CASA meningkat ke 69,6% dari 67,9% pada kuartal I-2021 dan LDR yang stabil di 87,9%.

Lebih lanjut, Nico menyebut BBNI sedang merestrukturisasi kredit sebesar Rp 81,7 triliun di kuartal II-2021 (14,4% dari kredit) menurun dibandingkan kuartal sebelumnya yang di Rp 84,2 triliun. Selain itu, loan at risk (LAR) juga turun ke 25,8% dari 26,9% pada kuartal I-2021. 

Namun, ia melihat Non Performing Loan (NPL) masih tinggi di 3,9% yang menjadi salah satu alasan masih tingginya cost of credit. Menurutnya, masih ada potensi NPL untuk memburuk karena implementasi PPKM pada kuartal III-2021.

“BBNI telah mengeluarkan kebijakan untuk mendorong performanya seperti ekspansi digital, yang terlihat dari peningkatan signifikan untuk transaksi digital yang didukung oleh infrastruktur yang baik. Lalu kerjasama dengan fintech & ecommerce, melalui pay later Traveloka & Shopee. Serta meluncurkan Xpora, yang akan menjadi platform untuk ekspor bisnis UMKM,” imbuh Nico. 

Selain itu, BBNI juga telah melakukan buyback pada tanggal 21 Juli kemarin. Sejalan dengan hal tersebut, Nico memandang positif berbagai kebijakan tersebut, yang akan menjaga tren positif pertumbuhan kredit serta likuiditas perseroan untuk ke depannya.

Sejalan dengan hal tersebut, Panin Sekuritas masih merekomendasikan beli saham BBNI dengan target harga Rp 7.400 per saham.

Selanjutnya: Bursa Selasa (24/8) akan dimulai, untuk trading cermati 3 saham rekomendasi analis

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×