kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.587.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.370   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.155   47,14   0,66%
  • KOMPAS100 1.057   5,10   0,48%
  • LQ45 832   4,41   0,53%
  • ISSI 214   1,71   0,81%
  • IDX30 429   2,76   0,65%
  • IDXHIDIV20 512   2,62   0,51%
  • IDX80 121   0,63   0,53%
  • IDXV30 124   0,17   0,14%
  • IDXQ30 141   0,95   0,68%

Intip Prospek Aset Kripto Jelang dan Pasca Pelantikan Trump


Minggu, 19 Januari 2025 / 20:38 WIB
Intip Prospek Aset Kripto Jelang dan Pasca Pelantikan Trump
ILUSTRASI. Harga Bitcoin (BTC) kembali melesat di atas US$ 100.000. Penguatan terjadi jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali melesat di atas US$ 100.000. Penguatan terjadi jelang pelantikan Donald Trump sebagai Presiden Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan coinmarketcap, harga BTC berada di US$ 104.850 pada Minggu (19/1) pukul 19.58 WIB. Dalam 24 jam terakhir telah naik 1,33% dan sepekan melesat 11,15%.

Trader Tokocrypto, Fyqieh Fachrur mengatakan harga BTC didukung oleh arus masuk signifikan dari investor berbasis di AS jelang pelantikan Donald Trump. Tren ini mengindikasikan bahwa investor AS tengah aktif mengakumulasi BTC, mencerminkan meningkatnya optimisme terhadap potensi kenaikan harga setelah Trump resmi dilantik.

Kenaikan ini juga terlihat dari peningkatan Coinbase Premium Index, yang menunjukkan permintaan lebih besar dari investor ritel di AS. "Pelantikan Trump memicu spekulasi tentang kemungkinan perubahan regulasi yang menguntungkan, mendorong minat terhadap Bitcoin di kalangan investor," ujarnya kepada Kontan.co.id, Minggu (19/1).

Selain itu, pengumuman peluncuran koin meme bernama TRUMP oleh Donald Trump telah memicu pergerakan signifikan di pasar kripto. Dalam waktu 20 jam, harga token TRUMP melonjak hingga 3000%, menjadikannya lebih unggul dari PEPE dalam hal kapitalisasi pasar. Popularitas token ini menjelang pelantikan semakin menarik perhatian para trader dan investor.

Baca Juga: Pendidikan Bitcoin Resmi Diperkenalkan ke Sekolah-sekolah Menengah di El Salvador

Sementara itu, aktivitas whale pada koin meme baru di ekosistem Solana juga mengalami peningkatan tajam, yang memicu optimisme lebih lanjut terkait prospek aset kripto tersebut di masa depan. Peristiwa-peristiwa ini menjadi berita yang paling berdampak di pasar kripto sepanjang pekan terakhir.

Fyqieh melihat, secara teknikal pada grafik harian, BTC saat ini diperdagangkan sedikit di atas level resistensi utama di US$ 104.538. Menurutnya, jika akumulasi BTC oleh investor AS terus berlanjut, momentum ini berpotensi mendorong Bitcoin menuju level tertinggi sepanjang masa di US$ 108.231 pada akhir Januari ini.

Penembusan harga tersebut juga dipandang dapat membuka peluang bagi BTC untuk menargetkan US$ 110.000 pada akhir kuartal I 2025. "Namun, jika aktivitas pembelian berkurang, hal ini dapat memberi tekanan ke bawah pada harga BTC, menyebabkannya jatuh ke angka US$ 95.513," paparnya.

CEO Triv, Gabriel Rey juga berpandangan positif terhadap penguatan aset kripto. Menurutnya, meski ketidakpastian ekonomi global tinggi, tetapi tidak akan terlalu mempengaruhi aset kripto.

"Pasar kripto lebih cenderung dipengaruhi sentimen dan setelah dipegang Trump, AS akan menjadi centre of innovation untuk kripto yang saya rasa ini sangat positif," sebutnya.

Meski begitu, Fyqieh juga mengingatkan bahwa investor perlu waspada terhadap pepatah Wall Street: 'buy the rumor, sell the news'. Harga aset sering kali melonjak menjelang peristiwa besar, seperti pelantikan presiden, tetapi cenderung mengalami koreksi setelah peristiwa selesai.

"Minggu mendatang juga diperkirakan menjadi periode yang relatif tenang bagi pasar AS, mengingat minimnya rilis data ekonomi, yang dapat memicu aksi ambil untung jika Bitcoin mencapai level tertingginya," sambungnya.

Nah, Fyqieh berpandangan dalam menghadapi volatilitas pasar kripto saat ini terdapat beberapa strategi investasi yang dapat dipertimbangkan. Khusus untuk investor jangka panjang dapat memanfaatkan volatilitas sebagai peluang untuk akumulasi bertahap, sebelum Bitcoin capai harga lebih tinggi.

Bagi trader jangka pendek, volatilitas harga Bitcoin dapat menjadi peluang untuk mengambil keuntungan melalui strategi seperti 'buy the rumor, sell the news'. "Misalnya, membeli Bitcoin menjelang peristiwa besar, seperti pelantikan presiden, dan menjualnya setelah peristiwa tersebut selesai untuk menghindari koreksi harga," terangnya.

Diversifikasi portofolio juga menjadi langkah penting, terutama dengan meningkatnya popularitas aset alternatif seperti koin meme. Meski demikian, investor harus berhati-hati karena aset semacam ini memiliki risiko yang lebih tinggi. Selain itu, memahami sentimen pasar melalui indikator seperti Coinbase Premium Index dan aksi akumulasi oleh whale dapat membantu dalam pengambilan keputusan.

Terakhir, manajemen risiko tetap menjadi prioritas utama di tengah ketidakpastian ekonomi. Investor disarankan menggunakan strategi seperti menetapkan stop-loss, membatasi alokasi dana pada aset tertentu, dan hanya menginvestasikan dana yang mampu mereka tanggung jika terjadi kerugian.

Lalu, selain Bitcoin, token apa saja yang menarik?

Gabriel melihat saat ini ada beberapa token yang bisa dicermati, yakni SUI dan SOL. Ini berangkat dari kedua koin tersebut dipegang oleh anak Trump, yakni Eric Trump.

Harga kedua token itu juga mengalami peningkatan, yang mana SOL melesat 16,90% dalam 24 jam terakhir ke US$ 282,48, mengakumulasi peningkatan 50,20% dalam sepekan. Lalu, SUI naik 3,42% dalam 24 jam terakhir ke US$ 4,83, mendorong kenaikan harga 0,17% dalam sepekan.

"Jadi kalau mau 'follow the hype' untuk trading atau scalping jangka pendek bisa di dua itu," sebutnya.

CEO Indodax, Oscar Darmawan menambahkan bahwa Ripple Labs (XRP) juga bisa dicermati lantaran menunjukkan potensi menarik di sektor DeFi dan Web3. Namun ia menegaskan bahwa investor juga harus melakukan riset mandiri sebelum melakukan transaksi dengan aset kripto.

Adapun harga XRP dalam 24 jam terakhir terkoreksi turun 2,51% ke US$ 3,10. Namun, dalam sepekan harganya telah naik 23,44%.

Dengan volatilitas yang ada di pasar, Oscar juga menyarankan untuk selalu diversifikasi portofolio untuk mengurangi risiko dan fokus pada aset dengan fundamental yang kuat.

"Manfaatkan fitur seperti investasi rutin yang menggunakan dollar-cost averaging (DCA) untuk mengurangi risiko volatilitas," tutupnya.

Baca Juga: Robert Kiyosaki: Usia Bukan Penghalang untuk Menjadi Kaya, Ini Saatnya!

Selanjutnya: Inter Milan vs Empoli: Preview, Prediksi Skor, dan Info Line Up di Serie A

Menarik Dibaca: Perbanyak Fitur, Pengguna Super Apps BRImo Tembus 38,61 juta

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Bond Voyage Mastering Strategic Management for Business Development

[X]
×