kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Intip Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Jelang Akhir Pekan, Jumat (27/1)


Jumat, 27 Januari 2023 / 05:45 WIB
Intip Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Jelang Akhir Pekan, Jumat (27/1)


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 0,51% atau 34,89 ke 6.864,82 pada perdagangan Kamis (26/1). Penguatan IHSG hari ini terjadi setelah turun dua hari perdagangan sebelumnya.

Analis Pilarmas Investindo Sekuritas Johan Trihantoro memprediksikan, support dan resistance IHSG berada di level 6.828-6.888 untuk Jumat (27/1). Dia mengatakan, pelaku pasar bisa mencermati saham AKRAHMSP, dan BBYB.

Analis Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang memperkirakan, IHSG melanjutkan fase konsolidasi di atas pivot 6.800-6.820 untuk hari ini. Saham yang bisa diperhatikan pada perdagangan hari ini adalah TLKMMDKAINDFBIPICPINJPFAMLIAKLBF, dan TOWR.

Baca Juga: Wall Street Menguat Karena Harapan Soft Landing

Johan mengatakan, IHSG kemarin menguat ditopang oleh pasar yang optimistis laju kenaikan suku bunga The Fed tak lagi agresif.

“Sikap pelaku pasar tersebut dilatarbelakangi sikap Bank of Canada yang kemungkinan akan menghentikan kenaikan suku bunga untuk saat ini,” kata Johan kepada Kontan.co.id, Kamis (26/1).

Untuk sentimen dalam negeri, Johan memaparkan, IHSG cenderung menguat seiring dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) yang melakukan kebijakan operation twist untuk menjaga nilai tukar rupiah di tengah volatilitas nilai tukar dampak ketidakpastian global.

Operation twist yang dilakukan oleh BI itu yakni dengan memancing investor BI menjual surat berharga negara (SBN) tenor pendek untuk menaikkan imbal hasil SBN tenor pendek ini.

Baca Juga: IHSG Naik 0,51% Hari Ini (26/1), Berikut Prediksi Untuk Besok

Menurut Johan, pandangan pasar akan stabilnya nilai rupiah akan menjaga iklim bisnis di dalam negeri, sehingga dapat menopang ekonomi nasional.

“Namun, pasar berharap operation twist tersebut tidak hanya berjalan sendiri tentunya perlu di topang kebijakan moneter lainnya,” ungkap dia.

Johan memperkirakan, rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) akan menjadi pertimbangan yang dapat mempengaruhi rapat kebijakan The Fed pada 31 Januari–1 Februari 2023.

Baca Juga: IHSG Menguat 0,51% Pada Kamis (26/1), BBCA, TLKM, BBNI Paling Banyak Net Buy Asing

Alrich mengatakan, saham-saham rate-sensitive, terutama bank, diperkirakan masih bisa melanjutkan penguatan di Jumat (27/1), sebelum mengalami pullback wajar. Pernyataan terbaru dari ECB dan Bank of Japan mengindikasikan bahwa keduanya tidak berencana meningkatkan agresivitas pengetatan kebijakan moneternya di waktu mendatang.

“Hal itu mendukung ekspektasi bahwa The Fed hanya akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 25 bps di 1 Februari 2023,” papar Alrich kepada Kontan.co.id, Kamis (26/1).

Menurut Alrich, kondisi overbought masih akan menahan pergerakan IHSG di bawah resistance 6.880-6.900 pada perdagangan hari ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×