Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) memasang target konservatif di tahun ini. DILD hanya menargetkan kenaikan marketing sales sebesar 10% hingga 15%.
Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi DILD, Archied Noto Pradono menjelaskan, sepanjang tahun 2013 lalu, marketing sales DILD optimis bisa tercapai sesuai target, yakni sebesar Rp 2,2 triliun. Artinya, tahun ini, target marketing sales DILD hanya sekitar Rp 2,4 trilin hingga Rp 2,53 triliun.
Archied mengatakan, marketing sales itu masih didorong berbagai proyek baru DILD. "Namun kami masih belum bisa bicara detail mengenai rencana proyek baru. Ada beberapa residensial dan proyek high rise lagi," jelasnya ke KONTAN, Kamis (1/9).
Tahun 2013 lalu, penjualan DILD banyak didorong dari proyek apartemen 1Park Avenue, kawasan bisnis South Quarter, perumahan Serenia Hills, serta Ngoro Industrial Park 2.
Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sebesar Rp 1,3 triliun hingga Rp 1,6 triliun untuk kelanjutan sejumlah proyek apartemen dan residensial. Belanja modal itu akan dibiayai dari kas internal dan pinjaman perbankan. "Kami juga masih memiliki sisa dana obligasi," ujarnya.
Selain sisa dana obligasi, DILD juga masih memiliki amunisi dari plafon pinjaman perbankan yang belum ditarik sekitar Rp 700 miliar.
Sebagai catatan, sepanjang Januari sampai September tahun 2013, pendapatan usaha perseroan mencapai Rp 1,04 triliun.
Pendapatan dari pengembangan masih menjadi kontributor terbesar bagi DILD. Pemasukan dari bisnis ini mencapai 88% atau setara Rp 919,98 miliar.
Rinciannya, pengembang kawasan perumahan sebesar Rp 345,18 miliar (33%), disusul mixed use dan high rise Rp 237,84 miliar (23%) dan kawasan industri sebesar Rp 336,95 miliar (32%).
Adapun pendapatan berkelanjutan (recurring income) baru memberikan kontribusi Rp 121,98 miliar atau berkontribusi 12% di periode ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News