Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) akan menggelar aksi korporasi dan ekspansi usaha pada tahun ini. Perusahaan pengembang properti ini berencana melakukan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue. Restu dari pemegang saham DILD diharapkan bisa diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Maret mendatang.
Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan DILD, menolak membeberkan lebih detil mengenai rencana aksi korporasi tersebut. "Mengenai rights issue, penjelasan yang bisa saya berikan sama seperti dalam surat keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI)," katanya kepada KONTAN, kemarin. Dia juga enggan menyebutkan target perolehan dana dari hasil rights issue tersebut.
Sebelumnya, dalam surat keterbukaan informasi kepada BEI, dua hari lalu (18/2), manajemen DILD menginformasikan rencana penerbitan saham baru. Selain itu, mereka ingin meminta izin pemegang saham guna mengambil alih saham perusahaan-perusahaan properti melalui anak usahanya.
Sayang, DILD tidak mencantumkan nama anak usaha dan perusahaan yang bakal diakuisisi. Mereka hanya menegaskan bahwa rencana akuisisi tersebut termasuk transaksi material, sehingga membutuhkan persetujuan para pemegang sahamnya.
Di sisi lain, DILD menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 350 miliar pada tahun ini. Setengah kebutuhan capex akan ditutup dari kas internal. Sementara sisanya berasal dari pinjaman bank.
Belanja modal itu akan digunakan untuk membiayai proyek apartemen One Park Residence Gandaria di Jakarta Selatan. Selain itu, dialokasikan bagi pengembangan proyek Graha Famili di Surabaya dan Taman Semanan Indah di Jakarta Barat.
Tahun lalu, DILD menargetkan pendapatan sebesar Rp 350 miliar. "Target itu sudah tercapai," kata Theresia. Sedangkan sejak awal 2010 sampai kemarin, harga saham DILD sudah meroket 68,25% jari Rp 1.060 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News