kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.777.000   23.000   1,31%
  • USD/IDR 16.974   -104,00   -0,62%
  • IDX 6.016   20,23   0,34%
  • KOMPAS100 853   5,58   0,66%
  • LQ45 674   6,61   0,99%
  • ISSI 187   0,79   0,42%
  • IDX30 356   3,48   0,99%
  • IDXHIDIV20 433   6,49   1,52%
  • IDX80 97   0,82   0,86%
  • IDXV30 102   0,07   0,07%
  • IDXQ30 118   1,97   1,70%

Intiland Segera Rights Issue


Sabtu, 20 Februari 2010 / 07:01 WIB
Intiland Segera Rights Issue


Reporter: Yuwono Triatmodjo | Editor: Test Test

JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) akan menggelar aksi korporasi dan ekspansi usaha pada tahun ini. Perusahaan pengembang properti ini berencana melakukan penawaran umum terbatas dengan hak memesan efek terlebih dahulu alias rights issue. Restu dari pemegang saham DILD diharapkan bisa diperoleh dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) pada 29 Maret mendatang.


Theresia Rustandi, Sekretaris Perusahaan DILD, menolak membeberkan lebih detil mengenai rencana aksi korporasi tersebut. "Mengenai rights issue, penjelasan yang bisa saya berikan sama seperti dalam surat keterbukaan informasi kepada Bursa Efek Indonesia (BEI)," katanya kepada KONTAN, kemarin. Dia juga enggan menyebutkan target perolehan dana dari hasil rights issue tersebut.


Sebelumnya, dalam surat keterbukaan informasi kepada BEI, dua hari lalu (18/2), manajemen DILD menginformasikan rencana penerbitan saham baru. Selain itu, mereka ingin meminta izin pemegang saham guna mengambil alih saham perusahaan-perusahaan properti melalui anak usahanya.


Sayang, DILD tidak mencantumkan nama anak usaha dan perusahaan yang bakal diakuisisi. Mereka hanya menegaskan bahwa rencana akuisisi tersebut termasuk transaksi material, sehingga membutuhkan persetujuan para pemegang sahamnya.
Di sisi lain, DILD menganggarkan belanja modal (capex) sekitar Rp 350 miliar pada tahun ini. Setengah kebutuhan capex akan ditutup dari kas internal. Sementara sisanya berasal dari pinjaman bank.


Belanja modal itu akan digunakan untuk membiayai proyek apartemen One Park Residence Gandaria di Jakarta Selatan. Selain itu, dialokasikan bagi pengembangan proyek Graha Famili di Surabaya dan Taman Semanan Indah di Jakarta Barat.


Tahun lalu, DILD menargetkan pendapatan sebesar Rp 350 miliar. "Target itu sudah tercapai," kata Theresia. Sedangkan sejak awal 2010 sampai kemarin, harga saham DILD sudah meroket 68,25% jari Rp 1.060 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×