Reporter: Dityasa H. Forddanta | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Intiland Development Tbk (DILD) memutuskan tidak membagikan dividen tahun buku 2020. Keputusan ini telah memperoleh persetujuan pemegang saham dalam RUPS Tahunan (RUPST) yang digelar, Selasa (22/6).
DILD bakal mengalokasikan Rp 74,8 miliar sebagai laba ditahan. Sedang sisa sebesar Rp 2 miliar bakal dialokasikan sebagai cadangan wajib.
"Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak maret 2020 membawa dampak signfikan terhadap perekonomian secara luas, termasuk terhadap sektor properti nasional," ujar Archied Noto Pradono, Direktur DILD dalam keterangan resmi, Selasa (22/6).
Kondisi tersebut juga secara langsung menyebabkan penurunan kinerja usaha perusahaan, terutama diakibatkan anjoknya angka penjualan.
Baca Juga: Permintaan meningkat, Intiland (DILD) luncurkan 3 klaster rumah tapak di Surabaya
Pasar properti mengalami kontraksi akibat turunnya permintaan dan pembelian properti dari masyarakat. Konsumen dan investor properti cenderung mengambil sikap untuk menunda pembelian dan menunggu terjadinya perubahan situasi.
Menghadapi situasi tersebut, DILD telah menentapkan sejumlah langkah strategis sebagai upaya untuk menjaga operasional usaha. Perusahaan perlu memprioritaskan langkah-langkah untuk meningkatkan kinerja penjualan sekaligus menjaga stabilitas pengelolaan keuangan dan arus kas secara hati-hati.
“Prospek bisnis ke depan masih sangat menantang akibat melemahnya perekonomian dikarenakan pandemi Covid-19. Kami perlu mengambil langkah-langka prioritas untuk menjaga roda operasional perusahaan terus berputar, menciptakan stabilitas keuangan, dan mendorong kinerja penjualan,” jelas Archied.
Menghadapi situasi yang tidak menggembirakan ini, perusahaan berupaya maksimal menjaga kinerja perusahaan dan tetap fokus menjalankan empat strategi utama pertumbuhan.
Kempat strategi tersebut yakni pertumbuhan secara organik, peluang akuisisi, menjalankan kerjasama strategis melalui joint venture atau joint operation, serta pengelolaan modal dan investasi.
DILD mencermati adanya perubahan pola pasar properti yang menjadi lebih optimis sejak awal tahun 2021. Permintaan masyarakat dan konsumen terhadap produk-produk properti mulai bertumbuh. Gejala tersebut juga terjadi di sejumlah pengembangan proyek DILD, khususnya di pasar rumah tapak.