Reporter: Intan Nirmala Sari | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) menganggap penguatan nilai tukar rupiah beberapa hari terakhir masih pada level wajar. Tahun ini, perusahaan tersebut mematok asumsi kurs pada kisaran Rp 13.500 hingga Rp 14.000.
"Jadi, saat ini kami masih melihat rupiah dalam range yang wajar," kata Direktur Keuangan WOOD, Wang Sutrisno kepada Kontan.co.id, Kamis (7/2).
Meskipun begitu, WOOD juga menyiapkan strategi untuk mengantisipasi risiko volatilitas nilai tukar rupiah tahun ini.
Di antaranya, dengan memaksimalkan penggunaan bahan baku domestik. "Sebagai eksportir, penguatan dollar AS kami anggap sebagai bonus, dan sepanjang kurs berada di rentang wajar maka kami tidak terlalu terimbas," ungkapnya.
Sementara itu, apabila penguatan nilai tukar rupiah yang bergerak di luar batas kewajaran, tentunya akan mempengaruhi daya saing perusahaan itu secara keseluruhan. Meskipun begitu, harapannya tahun ini pendapatan WOOD bisa tumbuh minimal 30%.
Bahkan, emiten itu optimistis bahwa pendapatan 2019 mampu menembus target yang ditentukan, dengan syarat pengembangan produk WOOD di tahun ini bisa berjalan mulus.
"Dengan penguatan rupiah, tentu sebagai export oriented company kami lebih mengandalkan pada pertumbuhan penjualan secara kuantitas untuk bisa mencapai target pertumbuhan kami," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News