Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Integra Indocabinet Tbk menargetkan pertumbuhan penjualan 20% pada tahun ini. Bagi mereka, target pertumbuhan tersebut konservatif karena realisasi pertumbuhan penjualan tahun lalu mencapai 31,06% year on year (yoy).
Selain berpegang pada rapor tahun 2017, sejak awal tahun ini Integra merasakan sentimen positif dari pasar luar negeri. Integra menilai, perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China bakal membuka peluang ekspor yang lebih besar.
Menurut data yang Integra pegang, sebanyak 49% impor mebel AS berasal dari China. Sementara impor mebel dari Indonesia dalam beberapa tahun belakangan hanya sekitar 3%. "Dengan perang dagang ini tampaknya buyer AS mulai datang dan melirik produk Indonesia," tutur Wang Sutrisna, Direktur PT Integra Indocabinet Tbk kepada Kontan.co.id, Selasa (17/4).
Pembeli AS tersebut tak asal comot pasar pengganti. Manajemen Integra mengatakan, pembeli AS tetap mempertimbangkan sumber bahan baku. Selain Indonesia, AS juga mencari alternatif lain pemasok dari Malaysia dan Vietnam.
Integra berharap kuota ekspor ke AS pada tahun ini naik 10%-15%. Kalau harapannya terwujud, porsi penjualan ekspor perusahaan berkode saham WOOD di Bursa Efek Indonesia itu bakal terkerek secara keseluruhan.
Sebagai informasi, tahun lalu Integra mengantongi penjualan Rp 735,02 miliar dari pasar Amerika. Penjualan dari Negeri Paman Sam naik 13,69% ketimbang tahun 2016. Sementara kalau disandingkan dengan total penjualan sepanjang tahun 2017, porsi penjualan dari Amerika berkontribusi 42,39%.
Tak cuma di luar negeri, di dalam negeri ada sentimen positif berupa proyek pemerintah. Integra yakin proyek pelat merah masih bakal bejibun tahun ini.
Namun lain target penjualan, lain pula target laba bersih. Integra tak berani mematok target laba bersih setinggi target penjualan. "Kami harapkan minimal bisa 10% di tahun ini," ujar Wang.
Padahal, capaian laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih tahun 2017 sejatinya masih naik dobel. Kalau dihitung, laba bersih tahun lalu naik 23,34% yoy menjadi Rp 173,53 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News