Reporter: Dimas Andi | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Selamat Sempurna Tbk (SMSM) melihat perpanjangan insentif pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) otomotif tetap memberikan dampak yang positif walau tidak signifikan bagi perusahaan.
Terlihat, hingga saat ini Selamat Sempurna mengaku belum menemui kendala walau pasokan bahan baku komponen otomotif sempat mengalami kelangkaan.
Sebagai informasi, tahun ini pemerintah menerapkan insentif PPnBM 100% hanya untuk mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC). Jumlah persentase insentif ini akan berkurang secara bertahap hingga akhir kuartal IV-2022.
Insentif PPnBM juga diberikan pada mobil di kisaran harga Rp 200 juta-Rp 250 juta sebesar 50%. Namun, per kuartal II-2022 nanti konsumen harus menanggung penuh PPnBM atas pembelian mobil di kategori tersebut.
“Perubahan insentif PPnBM berdampak positif walau tidak signifikan karena kami lebih berfokus pada pasar aftermarket. Insentif tersebut lebih terkait pada pasar OEM (Original Equipment Manufacturer),” ungkap Chief Financial Officer (CFO) Selamat Sempurna Ang Andri Pribadi, Senin (7/2).
Baca Juga: Simak Tantangan yang Menghantui Kinerja Selamat Sempurna (SMSM) di Tahun Ini
Andri melanjutkan, sampai saat ini SMSM tidak mengalami kendala atau keterlambatan untuk memenuhi suplai komponen otomotif kepada produsen otomotif. Sejauh ini, stok bahan baku utama komponen otomotif SMSM seperti plat baja berada dalam posisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan produksi.
Sejak awal tahun 2022, SMSM juga telah mengantisipasi risiko kelangkaan stok bahan baku dengan melakukan pembelian yang lebih tinggi secara kuantitas dari kondisi normal.
“Tantangan ketersediaan material belum mempengaruhi harga jual komponen otomotif SMSM mengingat kami memiliki stok material yang cukup,” tutup Andri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News