kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Inilah cara UNSP melunasi utangnya


Senin, 08 Juli 2013 / 17:51 WIB
Inilah cara UNSP melunasi utangnya
ILUSTRASI. Promo Guardian +1000 Get 2 Pcs Periode 3-9 Februari 2022


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) sedang giat-giatnya mencari sumber pendanaan untuk melunasi utang-utangnya. Salah satu cara yang bakal ditempuh manajemen adalah dengan menjual kepemilikan saham dan pengalihan hak tagih di PT Guntung Idamanusa.

UNSP menguasai Guntung tidak secara langsung, melainkan lewat dua anak usaha yakni PT Grahadura Leidongprima (GLP) dan PT Sumbertama Nusapertiwi (SNP). GLP memiliki 38.119 saham atau setara 99,97% total saham Guntung. Sementara SNP menguasai 10 saham atau setara 0,03% saham Guntung.

"Terkait siapa pembeli dan nilai transaksinya baru bisa diungkapkan pada Oktober nanti," tukas B. Chandrasekaran, Direktur Keuangan UNSP, seusai kegiatan RUPS UNSP, Senin (8/7).

Periode Oktober tersebut juga termasuk proses penyelesaian transaksi jual beli aset enam anak usaha yang bernaung dalam sub-grup Agri International Resources Pte. Ltd (AIRPL). Keenam anak usaha itu adalah PT Jambi Agrowijaya, PT Eramitra Agrolestari, PT Trimitra Sumberperkasa, PT Multrada Multi Maju, PT Padang Bolak Jaya, dan PT Perjapin Prima. Sayang, manajemen lagi-lagi enggan mengungkapkan rincian nilai transaksi dan pembeli aset enam anak usahanya ini.

"Kami sampaikan dulu perkembangan prosesnya ke OJK. Setelah itu baru kami sampaikan ke publik," tegas Chandrasekaran.

Tapi, berdasarkan catatan KONTAN, Guntung memiliki total aset Rp 1,07 triliun pada akhir Desember lalu. Aset ini memang terbilang besar mengingat  Guntung merupakan perusahaan perkebunan kelapa sawit dengan kepemilikan lahan mencapai 12.547 hektar. Guntung juga mengantongi Hak Guna Usaha (HGU) hingga tahun 2038 mendatang.

Sementara untuk aset enam anak usahanya tadi, UNSP hanya menjual aset tidak lancarnya saja. Transaksi jual beli tersebut belum selesai, tapi UNSP sudah menerima uang muka penjualan senilai US$ 9,89 juta.

Tentunya, dengan semua penjualan aset itu nantinya bisa menurunkan volume penjualan UNSP. Pasalnya, aset yang dijual manajemen berupa perkebunan.

Chandrakesaran mengakui adanya potensi penurunan tersebut. Namun, dia mengatakan jika perkebunan yang dijual adalah perkebunan yang memiliki cost of capital yang tinggi. "Produksi pasti turun, tapi hal ini juga bisa mengangkat net profit kami," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×