kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Inilah, bluechips penggerus indeks di sesi sore!


Kamis, 10 November 2011 / 16:24 WIB
Inilah, bluechips penggerus indeks di sesi sore!
ILUSTRASI. Hingga kuartal ketiga 2020, laba bersih ERAA naik 78% secara tahunan menjadi Rp 295 miliar.


Reporter: Dupla Kartini | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Aksi jual investor terhadap saham-saham di Bursa Efek Indonesia berlanjut hingga sesi perdagangan berakhir. Tak ayal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup tergerus 1,90%.

Bloomberg mencatat, aksi jual terhadap saham bluechips, terutama Astra International Tbk (ASII), Bank Mandiri Tbk (BMRI), dan Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) paling berkontribusi menggerus indeks.

Hingga penutupan perdagangan sore ini, ASII tercatat melemah 2,33% ke Rp 69.150 per saham. Sementara, BMRI terkoreksi 3,38% ke Rp 7.150 per saham, dan BBRI turun 2,13% ke Rp 6.900 per saham.

Credit Suisse Securities Indonesia merupakan broker yang paling banyak melego saham ASII, dengan nilai penjualan Rp 32,70 miliar. Disusul, Merrill Lynch Indonesia sejumlah Rp 25,02 miliar, dan CLSA Indonesia Rp 22,52 miliar.

Sedangkan, tiga broker yang paling getol melepas saham BMRI, yaitu Deutsche Securities Indonesia mencapai Rp 46,38 miliar, UBS Securities Indonesia senilai Rp 34,08 miliar, dan Bahana Securities sekitar Rp 28,09 miliar.

Adapun, Macquarie Capital Securities Indonesia menjadi broker dengan nilai penjualan saham ASII terbesar, yaitu mencapai Rp 40,73 miliar. Diikuti, CLSA Indonesia sejumlah Rp 35,95 miliar, dan Nomura Indonesia Rp 31,02 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×