kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45891,58   -16,96   -1.87%
  • EMAS1.358.000 -0,37%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ini ulasan KLBF menurut Bahana Securities


Selasa, 10 November 2015 / 20:39 WIB
Ini ulasan KLBF menurut Bahana Securities


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Komponen impor untuk bahan baku dalam industri farmasi tergolong masih sangat besar, rata-rata sekitar 90% dari total kebutuhan produksi.

Saat rupiah mengalami depresiasi, maka hal ini dipastikan bakal menjadi pukulan telak bagi pelaku industrinya. Satu cara yang paling logis adalah menaikan harga guna menetralisisr tekanan tersebut. Namun sepertinya hal ini tidak dilakukan oleh PT Kalbe Farma (Tbk).

Harry Su, Kepala Riset Bahana Securities dalam risetnya bilang, sepanjang tahun ini, KLBF baru sekali menaikkan harga guna menetralisir naiknya harga bahan baku akibat depresiasi rupiah. Kenaikan khususnya dilakukan pada divisi nutrisi, dengan rata-rata kenaikan sebesar 4%.

Tapi, menurut Harry, tahun depan KLBF memiliki ruang yang lebih lebar untuk menaikkan harga. Ini karena ada optimisme kondisi perekonomian dan daya beli masyarakat yang lebih stabil.

KLBF juga terbilang rajin memperkenalkan produk baru seperti H2 multi vitamin, Komix Luo Han Kuo, dan Bintang Toedjoe’s Panas Dalam. Penjualan produk ini diprediksi bisa banyak dirasakan untuk tahun depan.

"Pada Desember tahun ini, kemungkinan BPOM juga akan kembali mengizinkan peredaran obat injeksi cairnya," ujar Harry dalam riset 3 November.

Dia memprediksi, pendapatan KLBF tahun ini sebesar 17,79 triliun. Sementara, laba bersihnya sebesar Rp 1,95 triliun. Untuk margin bersihnya diprediksi 11%.

Sementara, tahun depan, pendapatannya diprediksi Rp 19,3 triliun dengan posisi laba bersih sekitar Rp 2,17 triliun. Margin bersihnya sekitar 11,2%.

Catatan saja, kuartal III-2015 lalu, laba bersih perseroan hanya mengalami kenaikan tipis, 0,67% dari Rp 1,48 triliun menjadi Rp 1,49 triliun. Pertumbuhan pendapatannya tidak jauh berbeda, hanya naik 2,9% ke Rp 13,12 triliun.

Harry merekomendasikan hold saham KLBF. Target harganya direvisi dari semula Rp 2.000 per saham menjadi Rp 1.480 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×